Sunscreen dari Propolis dan Zaitun Antarkan Mahasiswa Fapet Dapatkan Penghargaan Terbaik Ketiga

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet (indeks UV) di Indonesia telah mencapai level 8 – 10, artinya termasuk kategori resiko bahaya sangat tinggi bagi kesehatan manusia. Menurut penjelasan di bmkg.go.id, apabila suatu wilayah memasuki indeks UV high risk maka dihimbau untuk melindungi diri dari paparan matahari secara langsung. Caranya berteduh saat matahari terik di siang hari, meminimalkan waktu di bawah matahari mulai pukul 10.00 hingga 16.00,  menggunakan topi lebar dan kacamata hitam ketika di luar ruangan, serta mengoleskan tabir surya bahkan ketika cuaca berawan.

Tabir surya atau dikenal dengan istilah sunscreen ialah lotion yang mampu masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi UV. Produk ini mudah dijumpai dipasaran, namun kebanyakan mengandung bahan-bahan kimia yang memiliki efek samping iritasi dan alergi. Maka diperlukan tabir surya berbahan alami  seperti buah zaitun dan propolis. Sebab kedua bahan yang didasarkan dari dalil naqli Al Quran memiliki kemampuan fotoprotektif dan antioksidan sebagai penangkal radikal bebas.

Pernyataan itu disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Maulidya Zahrina Qolby. Pasalnya dia dan tim yang beranggotakan Detry al Bukhary dan Rahma Hayuningtyas telah menciptakan tabir surya berbahan ekstrak zaitun dan propolis. Melalui karya tersebut mereka berhasil mendapatkan penghargaan terbaik ketiga  Karya Ilmiah Al quran dalam Gebyar Brawijaya Qur’ani Nasional IX 2022, Kamis – Minggu (29/9 – 2/10/2022).

“Sunscreen dengan fortifikasi zaitun dan propolis ini memiliki kandungan flavonoid sebagai photoprotective agents dan berbagai kandungan fungsional lainnya.” ujar Maulidya

“Disamping itu kedua bahan ini telah disebutkan dalam Al Quran sebagai bahan yang memiliki banyak khasiat. Seperti dalam Surat At-Tin 95: 1-4 “Demi buah ara dan zaitun, demi Gunung Sinai, demi kota keamanan ini. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Serta Surat An-Nahl 68-69 : “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” lanjutnya (dta)