Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya, Senin 10/1, mengadakan Seminar Nasional Integrated Agroindustry System 2005, sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-42. Seminar di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya ini dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Prof. Dr. Ir. Simon Bambang Widjanarko MAppSc dan dihadiri oleh peserta dari kalangan mahasiswa, pihak perwakilan pemerintah daerah dan dinas, praktisi agroindustri, dan masyarakat umum.
Seminar ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai potensi dan kemampuan sumberdaya alam sebagai pendukung sektor agroindustri yang setara atau bahkan lebih baik dibanding negara di Asia maupun dunia, namun baru sedikit produk lokal yang mampu bersaing dengan produk asing yang memasuki pasar domestik. Salah satu faktor yang menjadikan produk pertanian impor lebih unggul adalah adanya efisiensi dalam tiap tahap proses mulai dari pra-panen hingga pascapanen serta adanya pola keterpaduan atau integrasi yang baik antara berbagai komponen pendukung sektor pertanian (forward and backward-linkage) yang selanjutnya dikenal sebagai konsep Integrated Agroindustry System atau Integrated Farming System. Konsep pengembangan keterpaduan sistem pertanian dan agroindustri tersebut telah diterapkan di beberapa negara di Asia seperti Thailand dan Cina.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan pengetahuan bagi akademisi, pemerintah, praktisi dan masyarakat umum tentang konsep Integrated Agroindustry System, mengkaji penerapan konsep Integrated Agroindustry System di Indonesia dengan orientasi perbandingan dengan negara-negara lain yang telah menerapkan konsep tersebut dengan baik, memberikan solusi bagi permasalahan pengembangan komoditas pertanian lokal sehingga mampu bersaing di pasar internasional serta dapat menjadi identitas daerah, mewujudkan kesamaan visi dan komitmen antar komponen (backwards and forwards linkages) pertanian yang terintegrasi berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal.
Pemateri yang diharapkan hadir antara lain Staf Ahli Menteri Pertanian Republik Indonesia dan Prof. Dr. Ir. Sri Kumalaningsih MAppSc dengan materi “Kebijakan Strategis Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Implementasi Konsep Integrated Agroindustry System” ; Dirjen Agro Industri Kimia dan Agro Departemen Perindustrian RI dan Prof. Dr. Ir. Soekartawi MSc (Direktur SEAMEO-Seamolec) dengan materi “Kajian Komprehensif Implementasi Konsep Integrated Agroindustry System”; staf peneliti BPPT Pusat dengan materi “Strategi dan Model Penerapan Integrated Agroindustry System di Indonesia”; Bappeprov Jatim dengan materi “Analisa Potensi Lokal Sebagai Komponen Utama Pendukung Integrated Agroindustry System” dan pihak Bank BRI dan Bank Jatim dengan materi “Daya Dukung Sektor Perbankan dan Investor dalam Upaya Pengembangan UKM melalui Konsep Integrated Agroindustry System” [SN].