Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) merayakan Dies Natalis ke- 59 di tengah gencarnya pandemi virus COVID -19. Perayaan dikemas secara minimalis dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan Fapet UB Prof. Suyadi dengan dihadiri tamu terbatas, Senin (26/10/2020).
Acara diisi dengan penyerahan tali asih kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memasuki masa purna tugas, serta pemberian cindera mata untuk dosen berprestasi yang meraih nilai 4 pada indeks scopus, yaitu Prof.Dr.Ir.Trinil Susilawati, MS.IPU.,ASEAN Eng, Dr.Ir. Osfar Sjofjan,M.Sc.,IPU.,ASEAN Eng, dan Dr.Ir. M. Halim Natsir, S.Pt.,MP.,IPM.,ASEAN Eng.
Dalam sambutannya Dekan Fapet UB Prof. Suyadi, mengatakan bahwa Fapet UB, diusianya yang matang, telah mengalami banyak perubahan baik secara bangunan fisik, kurikulum, muatan pembelajaran, sistem pembelajaran, arah pembelajaran, hingga sistem tata kelola.
Pada awal pendirian gedung Fapet terletak di UB bagian utara, tepatnya di Jalan MT. Haryono (saat ini menjadi FIA UB). Kala itu bernama Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) dengan tiga jurusan yaitu peternakan, kedokteran hewan, dan perikanan.
Lalu berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0220/B/1973 tanggal 3 Desember 1973, FKHP ditetapkan hanya memiliki satu jurusan yaitu peternakan sehingga berubah nama menjadi Fakultas Peternakan.
Dari segi kurikulum Fapet juga mengalami revolusi yang signifikan sejak tahun 2016. Kurikulum lama dimodivikasi menjadi Capaian Pembelajaran (Learning Outcome). yang ditetapkan bersama anggota Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Peternakan Indonesia (FPPTI).
Dua tahun kemudian tepatnya awal tahun 2018 kurikulum learning outcome bergeser menjadi Outcome Base Education (OBE). Yakni kurikulum yang meningkatkan kapasitas mahasiswa pada aspek teknis dan mekanisasi teknologi pendukung guna menghasilkan outcome yang siap menghadapi industrialisasi dan entrepreneur.
Namun ditengah-tengah penerapan OBE muncul gelombang isu baru yaitu Revolusi Industri 4.0. Sehingga ditahun yang sama, Fapet segera berbenah melakukan penyesuaian kerja rekonstruksi kurikulum bermuatan Revolusi Industri 4.0 dengan menggunakan IT dalam sistem pembelajaran.
Awal tahun 2020 Permendikbud nomor 3 tahun 2020 menerbitkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang didalamnya memuat Merdeka Belajar bagi mahasiswa. Mengakibatkan kurikulum OBE yang telah siap harus ditambah dengan skenario baru.
“Kesimpulannya kurikulum Fapet UB saat ini merupakan kombinasi dari akumulasi ide para penyusun. Memuat kisi-kisi pembelajaran yang menekankan pada Capaian Pembelajaran (CP), kurikulum model Outcome Base Education (OBE), kurikulum mengakomodir ide-ide entrepreneur, dan nuansa pengembangan industri.” papar Prof. Suyadi yang menjabat sebagai Dekan selama dua periode sejak 2015 hingga sekarang
Transformasi kurikulum mempengaruhi perubahan muatan materi pembelajaran. Yakni dengan adanya penambahan mata kuliah, seperti Kesejahteraan Ternak (Animal Welfare), Keteknikan Peternakan (Livestock Engineering), dan Sistem Industri Peternakan (Livestock Industrial System).
Sementara itu implementasi Fapet UB dalam mendukung kegiatan pembelajaran dengan menyediakan kandang sistem closed house modern untuk ayam petelur dan Entrepreneurship Training Center (ETC) yang keduanya hibah dari PT. Charoen Pokphand Indonesia.
Kandang berkapasitas 5000 ekor itu dilengkapi peralatan serba otomatis dan dapat dikontrol menggunakan sistem android, yang bisa digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran Sistem Industri Peternakan.
Sedangkan ETC berupa toko yang menjual produk peternakan dari perusahaan, dosen maupun mahasiswa. Melalui ETC mahasiswa bisa belajar mengenai bisnis produk peternakan, pemasaran, bahkan teknologi informasi dan teknologi produk.
Dalam hal sistem pembelajaran Fapet terus merumuskan model pembelajaran dengan menyesuaikan kebutuhan stakeholders terhadap kompetensi lulusan. Sehingga mengarahkan pembelajaran pada pola pengembangan ilmu, teknologi, dan implementasinya pada stakeholders.
Selanjutnya sistem tata kelola di Fapet UB juga mengalami perbaikan. Agar mencapai standar kemudahan, kecepatan akses, kelengkapan, dan akurasi. maka peranan bagian Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) telah dikembangkan dan ditingkatkan. Hasilnya pelaksanaan perkuliahan, praktikum, pendataan mahasiswa, nilai, keuangan, administrasi tersedia dalam sistem informasi yang dapat diakses.
“Revolusi-revolusi peternakan ini didasari untuk mewujudkan visi yang berbunyi Menjadi Fakultas Peternakan pelopor dan pembaharu dengan reputasi internasional dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan entrepreuneur yang menunjang budaya industri peternakan untuk kesejahteraan masyarakat.” pungkas Suyadi
Saat ini Fapet UB masuk ke dalam tiga besar Fakultas Peternakan se- Indonesia, serta ranking kedua secara nasional kategori publikasi SINTA (Science and Technology Index). Yakni pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang meliputi kinerja peneliti, jurnal, institusi IPTEK, dan penulis jurnal. (dta)