Rancang Sistem Pengembangan Investasi Domba Berbasis Pemantauan Makro IoT Mahasiswa Fapet Raih Juara III

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Pengembangan sektor peternakan dapat menyokong kesejahteraan perekonomian negara. Upaya pengembangan dapat dilakukan dengan berinvestasi melalui ternak domba. Hal ini dikarenakan ternak ini mudah beradaptasi sehingga tiap tahun populasinya mengalami kenaikan. Akan tetapi beternak domba memiliki tantangan dalam jual beli, karena sebagian besar peternak desa masih menggunakan sistem tradisional dengan memanfaatkan momentum Idul Adha saja atau aqiqah. Ketika di luar momen itu harga domba tidak stabil sehingga belum pasti penjulannya.

Menyikapi permasalahan tersebut mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) membuat sistem pengembangan investasi domba berbasis pemantauan makro IoT (Internet of Things), yaitu konsep smart preventif sistem pemantauan aplikasi digital yang dapat memudahkan peternak memantau dan meyakinkan investor untuk melakukan transaksi atau berinvestasi. 

Sistem tersebut diciptakan oleh Bagus Chandra Ramadhan Gunawan, Putri Selvia Nurfebriana, dan Zahrotur Rozana. Bersama dosen pembimbing Dr. Premy Puspitawati Rahayu. Melalui sistem ini mereka mendapatkan juara ketiga dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional bernama UNY Scientific Fair, Jumat-Sabtu (19/5-20/52023).

Bagus mengatakan output jangka panjang dari sistem yang mereka buat adalah memperoleh peningkatan jumlah domba di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging di Indonesia. Sehingga akan membantu membentuk kestabilan harga dan peningkatan jumlah domba. Disisi lain meminimalisir jumlah impor domba, bahkan diharapkan Indonesia mampu melakukan ekspor. (dta/Humas UB)