Prof. Dr. Ir. Yusuf Wibisono, STP., M.Sc., IPM, ASEAN.Eng. : Pemisahan Biomolekul menggunakan Model I-SMART

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Universitas Brawijaya Kembali menambah Panjang daftar professor dari berbagai bidang ilmu. Dalam prosesi pengukuhan pada Kamis (22/2/2024), UB melantik lima professor sekaligus dengan rincian empat dari Fakultas Teknologi Pertanian dan satu professor dari Fakultas Ilmu Administrasi.

 

Prof Yusuf Saat Menerima Ucapan Selamat dari Ketua Senat UB
Prof Yusuf Saat Menerima Ucapan Selamat dari Ketua Senat UB

Membran berpori dipakai untuk memisahkan zat tertentu seperti biomolekul pada berbagai bioproduk, baik untuk pangan, pakan, bahan bakar, nutrasetikal dan farmasetikal.

Perkembangan teknologi membran dan kemampuannya yang efektif untuk proses pemisahan, termasuk pemisahan biomolekul, harus diimbangi dengan konsep baru yang mengedepankan keberlanjutan atau lestari (sustainability) baik dalam aspek manufaktur, operasional proses dan pada saat masa pakainya berakhir (end-of-life/EOL).

“Konsep inilah yang kemudian dirumuskan dalam sebuah model pengembangan membran yang lestari yang dinamakan dengan I-SMART Model, yaitu singkatan dari Integrated Sustainable Membrane Separation Systems”, jelasnya. I-SMART Model menggabungkan dua tahapan penting dari pengembangan membran yang lestari, yaitu dimulai dan didorong oleh penelitian dan pengkajian secara ilmiah (science-driven) beberapa aspek utama yang mendukung keberlanjutan. Pengembangan membran lestari/berkelanjutan juga harus didukung dengan kebutuhan industri yang mampu menarik dan mengakselerasi proses penelitian dan pengkajian yang dilakukan.

Tujuan akhirnya adalah menghasilkan bioproduk unggul dan berkualitas, meningkatkan efisiensi pemisahan komponen bioproduk, melakukan penggabungan dengan unit operasi lain yang dipakai dalam industri, mampu melakukan pengolahan dan pemanfaatan limbah, meningkatkan efisiensi bioproduksi, hingga mampu memberikan benefit ekonomi dan sosial kepada Masyarakat.

Penggunaan biopolimer, biokeramik dan pelarut hijau dapat menggantikan polimer turunan minyak bumi dan pelarut agresif. Pada aspek teknologi, sistem kontrol yang baik pada alat membran perlu ditingkatkan, dengan mode point-of-use menjadi sangat penting dan layak diterapkan. Intensifikasi proses diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan penggunaan energi dan menurunkan biaya