
Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES mempresentasikan Manajemen Inovasi dan Produk Inovasi Universitas Brawijaya (UB), Kamis (10/02/2023). Kegiatan ini berlangsung pada hari pertama Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Auditorium Algoritma FILKOM UB.
Disampaikan Prof. Aul, semenjak diadakan program Academic Business and Government (ABG) dari pemerintah, UB membuka peluang Academic Freedom kepada sivitas akademika untuk bebas berkreasi, berinovasi, dan berprestasi.
“Tentunya didukung dengan kebijakan, lembaga, manajemen organisasi, dan sistem. Penelitian di UB juga mensinergikan ABG dengan good Community (ABGC) sehingga menghasilkan produk inovasi yang tepat dan bermanfaat,” jelasnya.
Pengembangan dan layanan inovasi di UB antara lain kurikulum berbasis kompetensi atau outcome, penguatan kurikulum kewirausahaan, program inovasi mahasiswa, serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang membantu HAKI dan lisensi.
“Melalui Sentra HAKI produk inovasi UB dilindungi pemerintah selama 20 tahun. Saat ini UB memiliki 58 grup riset yang tersebar di seluruh fakultas dan mendapatkan pendanaan setiap tahunnya,” ucapnya.
Untuk komersialisasi dan implementasi awal, serta memfasilitasi peneliti bekerjasama dengan industri, maka peneliti dibantu oleh Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DIIB), Badan Usaha Akademilk, dan Badan Usaha Non Akademik.
“Melalui pendampingan komersialisasi tersebut, saat ini di UB memiliki 50 Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dalam kurun waktu 2016-2022,” ungkap Prof. Aul.
UB juga memiliki unit kerja wirausaha berbasis penelitian untuk mendorong inovasi, seperti Agro Technopark, Ecogreen Recycling Plaza UB, Food Processing and Training Center (FPTC), Institut Atsiri, Institut Biosains, Lembaga Pemeriksa Halal, Sentra Industri dan Inovasi, serta UB Forest.
Dalam memperkuat kolaborasi untuk mendukung ABGC, UB didukung jejaring yang luas, antara lain kerja sama dengan 155 mitra bisnis/industri, 110 mitra perguruan tinggi dalam dan luar negeri, 400 pemerintah dan pemjerintah daerah, serta 150 kelompok masyarakat.
Pada kesempatan ini Prof. Aul juga menampilkan produk-produk inovasi unggulan UB yang sudah dihilirisasi. Yakni Kit Pendeteksi Penyakit Autoimun Tiroid yang berhasil meraih Diamond Indonesia Healthcare Innovation Award, Biosains Rapid Test GAD65 untuk deteksi dini Diabetes Mellitus, Kombucha Salak Swaru, dan UBFeed Pakan Non AGP. [Irene]