Pendidikan tinggi berfungsi untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, pendidikan tinggi menghadapi berbagai tantangan, terutama persaingan global. Untuk itu diperlukan semangat akademik yang dinamis, serta sistem administratif yang suportif, sehingga terwujud sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, serta dapat mengembangkan IPTEK dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.
Demikian disampaikan Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Brawijaya (LP3M-UB) Ir. Didik Suprayogo, M.Sc., Ph.D dalam Webinar “Prinsip dan Praktik Agile Organization untuk Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0: Peluang dan Tantangannya”, Rabu (28/07/2021).
Menurut Didik, perguruan tinggi tidak cukup hanya sekadar melakukan pembelajaran kepada mahasiswa, tetapi juga memfasilitasi agar mahasiswa bisa survive dalam menghadapi masa depan. “Perlu adanya link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Itu menjadi tantangan kita bersama,” katanya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan (P2MP) LP3M-UB ini digelar secara daring selama dua hari, dan di hadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Ketua dan Sekretaris Senat, Pimpinan Fakultas, Lembaga, Jurusan, Prodi, serta pimpinan unit kerja di lingkungan UB.
Ketua Pelaksana Prof. Dr. Ir. Hartutik, M.P., IPU., ASEAN Eng dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu program P2MP dengan tujuan memberi wawasan dan bekal kompetensi pada unit kerja dalam hal tata kelola. Utamanya untuk pedoman penyusunan Rencana Strategis (renstra) dan evaluasi diri.
“Hari pertama diikuti 300 peserta, dan hari kedua terbuka untuk seluruh unit kerja dengan jumlah 1.000 peserta. Peserta dibekali dengan kepemimpinan dan tata kelola. Cita-cita kami semua data terpusat dan terintegrasi. Mudah-mudahan bermanfaat untuk semua unit kerja,” ungkap Prof. Hartutik.
Sementara itu Ketua LP3M-UB Prof. Dr.-Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng menuturkan, kegiatan ini diawali dengan bagaimana menyusun renstra menggunakan data-data yang ada dan didasarkan pada evaluasi diri yang baik, yang diharapkan dapat berguna tidak hanya untuk keperluan akreditasi tetapi agar selanjutnya masing-masing prodi dapat melaksanakan berbagai kegiatan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan target yang ditentukan.
“Seperti kita ketahui, pada era ini banyak tuntutan atau capaian kinerja yang ditetapkan oleh kementerian dan kita semua harus bekerjasama memberi support untuk pimpinan UB, sehingga kita akan mampu hasilkan yang terbaik,” jelas Prof. Setyawan.
Saat membuka acara, Rektor Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS menyampaikan pentingnya organisasi yang lincah dan gesit. “Banyak tantangan yang akan kita hadapi di masa depan, salah satunya globalisasi. Sehingga tidak ada yg lain kecuali kualitas yang harus diakui dunia. Inilah pentingnya akreditasi internasional, juga standar manajemen, laboratorium, termasuk lulusan yang berstandar internasional, supaya kita tidak tertinggal,” tandas rektor.
Pemateri yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Ir. Didik Suprayogo, M.Sc., Ph.D dengan materi “Tantangan Perguruan Tinggi dalam Pelaksanaan MBKM dan PTNBH, serta Indikator Kinerja Utama”, Prof. Dr.-Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng (Penyusunan Renstra dan Evaluasi Diri), Penyusunan Renstra sebagai Acuan Semua Unit Kerja oleh Tim Renstra, Ketua Pusat Jaminan Mutu Dr. Shinta Hadiyantina, SH., MH (Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal), Adharul Muttaqin, S.T., M.T (Database yang Terintegrasi), serta Director & Chief Strategy and Innovation Officer Arief Musta’in (Prinsip dan Praktik Agile Organization untuk Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0: Peluang dan Tantangannya). [Irene]