Praktisi Digital Ajak Humas se-UB Manfaatkan AI

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Baharudin GIa Kenalkan AI untuk Kehumasan
Baharudin GIa Kenalkan AI untuk Kehumasan

Artificial Intelligence kerap digunakan dalam berbagai industri. Pemanfaatan teknologi ini juga dapat ditemukan di dunia kehumasan. Hal ini disampaikan oleh Baharudin Gia saat memberikan materi dalam Pelatihan Manajemen Komunikasi Digital untuk Humas di lingkungan Univresitas Brawijaya. Pelatihan ini diselenggarakan pada Selasa-Rabu (1314/6) dan diikuti oleh pengelola media sosial dan website fakultas dan lembaga.

Seorang public relations atau humas, menurut Baha, wajib memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. “Kemampuan up to date dengan isu terkini dan relevan dengan pekerjaan setiap hari menjadi penting untuk mengangkat isu”, jelasnya. Pemilihan isu ini juga menjadi penting dalam pembentukan citra positif.

Peningkatan citra, menurut Baha, juga dipengaruhi pada reputasi di dunia maya. “Inti dari seorang humas adalah membangun kepercayaan dari audiens. Itulah kenapa, konten yang dibuat harus memenuhi beberapa jenis konten”, ujar alumni Fakultas MIPA ini.

Pelatihan Manajemen Komunikasi DIgital untuk Humas di lingkungan Universitas Brawijaya
Pelatihan Manajemen Komunikasi DIgital untuk Humas di lingkungan Universitas Brawijaya

Penggunaan AI, jelasnya, dapat mempermudah dalam mencari referensi atau kata kunci yang bisa digunakan untuk berkreasi. ”Lima jenis konten media sosial yang dapat dikembangkan, yaitu membangun kedekatan dengan audiens, mengedukasi, membangun percakapan, membangun hubungan dengan audiens serta bersifat promosi”, jelas pria yang juga berprofesi sebagai dosen praktisi di Fakultas Vokasi UB.

Selain tipe konten, kuantitas juga perlu diperhatikan. ”Audiens lebih suka konten sosial media yang memiliki nilai atau value. Logikanya, konten yang sifatnya edukasi atau inspirasi harus lebih banyak dibanding promosi, untuk meningkatkan kepercayaan audiens”, ujar Baha.

Penggunaan AI dapat memudahkan dalam pelaksanaan kampanye. Menggunakan AI, ujar Baha, dapat membangun ide kreatif dalam memproduksi ide-ide yang bisa dimanfaatkan dengan baik. ”AI adalah tools atau alat, pemanfaatannya kembali tergantung pada penggunanya. AI hanya memberikan hasil sesuai perintah yang kita berikan. Hasil akhirnya tetap bergantung pada proses kreatif manusia sebagai penggunanya”, pungkasnya. (VQ)