PPK Ormawa Humanera Sukses Bangun Edu Salt Center di Desa Gajahrejo

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Tim Program Pengembangan Kapasitas (PPK) Humanera dari Universitas Brawijaya (UB) mengidentifikasi potensi desa dan kebutuhan kelompok di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.

Melalui pendekatan partisipatif, tim Humanera bekerja sama dengan masyarakat setempat khususnya kelompok usaha garam dan karang taruna menggali potensi desa, terutama dalam bidang pengembangan garam. Hasil identifikasi ini menjadi dasar dalam menyusun rencana pengembangan dan diversifikasi produk garam yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya.

Selain itu, tim PPK Humanera juga mengadakan diskusi intensif mengenai pembangunan Edu Salt Center, sebuah pusat pembelajaran terpadu yang diharapkan menjadi sumber pengetahuan dan pelatihan bagi masyarakat setempat dalam mengolah dan memanfaatkan garam secara lebih efektif.

Diskusi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan petani garam, guna memastikan bahwa Edu Salt Center dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi warga Desa Gajahrejo.

Memasuki bulan Juli, tim PPK Humanera melanjutkan program dengan membangun Edu Salt Center di Desa Gajahrejo.

Pusat ini dirancang untuk menjadi tempat edukasi bagi masyarakat, khususnya dalam hal pengolahan produk diversifikasi garam.

Pembangunan Edu Salt Center ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa, yang tidak hanya terlibat dalam proses konstruksi, tetapi juga dalam perencanaan program-program pembelajaran yang akan dilaksanakan di sana.

Selain pembangunan fisik, tim Humanera juga melakukan trial error atau uji coba diversifikasi produk garam. Uji coba ini bertujuan untuk menemukan metode dan produk baru yang dapat meningkatkan nilai tambah garam yang dihasilkan oleh warga Desa Gajahrejo.

Berbagai inovasi pengolahan garam diuji untuk memastikan bahwa produk diversifikasi ini dapat diterima oleh pasar dan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.

Pada bulan Agustus, program PPK Humanera berfokus pada pelaksanaan pelatihan intensif kepada masyarakat desa, khususnya bagi kelompok usaha garam dan karang taruna.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengolah garam menjadi produk bernilai tinggi seperti sabun mandi. Dengan pendampingan dari tim ahli, peserta pelatihan diajarkan berbagai teknik dan strategi pemasaran agar produk diversifikasi garam mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Selain pelatihan, tim Humanera juga melakukan audiensi dengan pemerintah desa, kabupaten, dan dinas terkait untuk mendapatkan dukungan bagi Edu Salt Center. Dukungan dari pemerintah diharapkan dapat memperkuat keberlanjutan program ini, sehingga Edu Salt Center dapat terus berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan inovasi bagi masyarakat Desa Gajahrejo, bahkan setelah program PPK Humanera berakhir.

Dengan dilakukannya rangkaian kegiatan pada bulan Juni-Agustus, program PPK Humanera meninggalkan harapan besar bagi masyarakat Desa Gajahrejo.

Melalui Edu Salt Center, diharapkan masyarakat dapat terus mengembangkan kemampuan mereka dalam mengolah garam, menciptakan produk diversifikasi yang inovatif, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa.

Ketua PPK Humanera, Liya Agustita Dwi Sari, berharap Edu Salt Center dapat menjadi pusat pembelajaran yang berkelanjutan sehingga masyarakat Desa Gajahrejo bisa terus berinovasi dan memperkuat perekonomian lokal mereka.

“Dengan dukungan dari pemerintah dan keterlibatan aktif masyarakat, kami optimis Desa Gajahreno dapat menjadi model pengembangan industri garam berbasis komunitas yang sukses di Indonesia,” kata Liya.

Salah satu petani garam setempat, Sis Mulyono, juga menyampaikan pandangannya tentang program ini.

“Dulu kami hanya tahu cara mengolah garam secara tradisional, tapi sekarang kami diajari berbagai cara baru untuk meningkatkan kualitas garam kami dan membuat produk yang lebih beragam. Program ini benar-benar membuka mata kami dan memberi harapan bahwa usaha garam kami bisa berkembang lebih jauh. Kami berharap Edu Salt Center bisa terus membantu kami belajar dan maju,” kata Sis Mulyono. (*/Humas UB)