FISIP Universitas Brawijaya kehadiran tamu special, Kamis (10/11/2022). Dia adalah Didi Nini Thowok yang dikenal sebagai Penari, Koreografer hingga budayawan. Tapi kehadirannya di FISIP kali ini dengan agenda dialog.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Didi Nini Thowok melakukan dialog kolaboratif dengan Michi Tomioka, seorang pengajar dari Jepang. Dialog yang bertepatan dengan salah satu peringatan kebangsaan ini membuat Didi Nini Thowok mengingatkan kaum muda UB tentang sopan santun.
Seniman dengan nama asli Didik Hadiprayitno ini mengkritik beberapa perilaku anak muda yang sudah lupa akan budayanya sendiri.
“Dulu kalau kita pamit ke orang tua, selalu cium tangan. Sekarang pamitnya kadang sambil tos telapak tangan atau gaya yang lain,” ucapnya.
Didi Nini Thowok ingin agar kaum muda UB tak meninggalkan budaya khas Indonesia yang dikenal menjunjung tinggi nilai sopan santun.
Namun seniman berumur 67 tahun ini juga tidak ingin menyalahkan posisi anak muda dengan perilaku seperti itu, Didi Nini Thowok juga mengingatkan peran orang tua terhadap perilaku yang terjadi tersebut.
“Jadi orang tua juga harus mengkoreksi diri sebab yang mengajarkan saat masih anak anak adalah mereka,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Dekan II FISIP UB, Dr Ahmad Imron Rozuli M.Si mengungkapkan kehadiran Didi Nini Thowok ke UB bisa memotivasi mahasiswa untuk lebih menghargai kebudayaan asli Indonesia.
“Kita bisa banyak belajar dari Didi Nini Thowok ini. FISIP berterima kasih atas kesediaan beliau memberikan ilmu dan pengalamnnya,” katanya.
Dialog kolaboratif ini juga melibatkan Michi Tomioka seorang pengajar di Jepang yang bergabung secara daring. Dialog ini sendiri dibuka dengan pembacaan puisi dari dosen Fakultas Ilmu Budaya UB, Yusri Fajar M.A. (Humas FISIP/Humas UB)