Perkenalkan Pemanfaatan Limbah Diaper Sebagai Media Tanam Alternatif

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PM) Posyandu Pisang yang dibimbing oleh Yulia Silvani S.Keb., Bd., M.Keb. memberikan solusi atas permasalahan limbah diaper di Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Tim dan dosen pembimbing memperkenalkan program terkait pemanfaatan limbah diaper sebagai media tanam karena di wilayah tersebut terdapat banyak sampah diaper yang dibuang ke sembarang tempat sehingga dapat menyebabkan penumpukan sampah dan masalah kesehatan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya pendekatan terkait sosialisasi pengolahan limbah, yang salah satunya adalah limbah diaper.

Tim PKM PM Posyandu Pisang diketuai oleh Syifa Kusuma Dewi dari Program Studi Kebidanan  Fakultas Kedokteran (FK) dengan beranggotakan Wisal Nurminati Taurizqi, Maranti Ima Lestari, Stefani Maylinda C.A.P, dan Radifa Luthfan R.W. Kegiatan yang dilakukan dalam program ini berlangsung selama 11 minggu pada tanggal 3 Juli sampai 23 September 2023 dengan total 7 kali kunjungan ke mitra.

Lokasi pengabdian masyarakat ini berada di Kelurahan Ngronggo khususnya RT 001 RW 003, Kota Kediri. Warga di lingkungan ini sebelumnya belum memanfaatkan limbah diaper sebagai media tanam dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai pengolahan limbah tersebut. Padahal diaper atau popok sekali pakai kini sangat sering digunakan oleh masyarakat dalam sehari-hari. Pada jenis popok sekali pakai, mengandung bahan polimer penyerap super yang relatif aman dan ramah lingkungan karena tidak mudah terurai menjadi monomer (karet alam). Bagian dalam popok terbuat dari resin penyerap tinggi (SAP) atau penyerap gel yang dapat menyerap lebih dari 30 kali berat pada cairannya. Oleh karena itu jika gel tersebut dimanfaatkan sebagai media tanam, maka akan mampu menyerap air lebih banyak dan dapat dijadikan cadangan air bagi tanaman tersebut. Hal ini akan membantu terlebih jika dilakukan pada saat musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan gel silica popok bayi (Diaper) yang mampu menahan air lebih banyak dan tidak akan cepat kering. Oleh karena itu, Tim PKM PM Posyandu Pisang ingin mengupayakan penggunaan limbah diaper ini agar mengurangi limbah diaper khususnya di lingkungan warga Kelurahan Ngronggo khususnya RT 001 RW 003.

“Saya rasa program pemanfaatan limbah diaper sebagai media tanam alternative dapat mempermudah perawatan tanaman, sehingga tidak perlu sering-sering menyiram tanaman” Ungkap Lina selaku kader Posyandu Pisang.

Maesaroh selaku ketua kader Posyandu Pisang mengungkapkan bahwa program ini dapat membantu mengurangi limbah diaper yang sering dikeluhkan oleh ibu-ibu yang berada di Posyandu Pisang. Beliau juga mengatakan bahwa hasil tanaman yang ditanam oleh para kader posyandu nantinya akan diolah menjadi Makanan Pendamping Tambahan (PMT) yang diberikan setiap kali terdapat jadwal posyandu. Tidak hanya itu, para kader Posyandu Pisang juga berkeinginan melanjutkan program ini serta menyebarluaskan cara pengolahan limbah diaper sebagai media tanam alternatif kepada para ibu-ibu di posyandu atau pun ibu-ibu yang memiliki anak balita sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan limbah agar tidak menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan maupun lingkungan.

Tim PKM-PM Posyandu Pisang membantu mewujudkan spirit pilar pembangunan Indonesia Emas 2045 dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dengan berperspektif lingkungan. Dimana hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera serta poin ke-11 tentang kota dan permukiman yang berkelanjutan,. Dengan adanya program ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi masyarakat sekitar. [pkmpm/rs/oki]