Desa Purwodadi Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang terletak di bagian Selatan Kota Malang. Desa ini memiliki jarak 70,4 km dan dapat ditempuh selama 2 jam 30 menit dengan kendaraan roda dua dari Kota Malang. Desa Purwodadi merupakan desa yang memiliki segudang potensi untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi di berbagai bidang yang terkhusus di bidang dunia pariwisata. Sumber daya manusia yang kurang tersentuh akan teknologi menjadi penyebab minimnya informasi yang masuk dalam upaya pengembangan potensi.
Minimnya pengalaman kelompok tentang pemanfaatan potensi lokal dan pemasaran berbasis teknologi informasi atau digital marketing menjadi permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat lokal, sehingga potensi wisata desa dan bahari yang seharusnya dapat memberikan pendapatan ekonomi bagi masyarakat lokal masih belum bisa termanajemen secara baik.
PKM PM hadir untuk menggali potensi tersebut melalui sebuah program bertema “Peningkatan Potensi Lokal Masyarakat Desa Purwodadi Kabupaten Malang dengan Konsep IMACO (Intelligent Marine Community)” yang dikemas dengan kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Acara ini banyak dihadiri oleh para tokoh masyarakat, masyarakat dan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS)
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) di bawah bimbingan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Dr. Fuad S. Pi., M. T. dan Vian Dedi Pratama, S. Pi, M. Ling menerapkan Konsep IMACO (Intelligent Marine Community) pada Desa Purwodadi dimana memiliki arti menjadikan masyarakat yang dapat memanfaatkan segala potensi disekitarnya. Mereka adalah Ratna Putri Damayanti (FPIK), Ananda Fitri Mahfiroh (FPIK), Wulan Safitri (FPIK), Danny Irdianto (FPIK), dan Muhammad Derry Ramadhan (FILKOM).
Pada pelatihan yang diberikan para partisipan diajak untuk bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai berbagai cara untuk memanfaatkan peluang potensi yang sangat banyak di desa mereka. Selain itu, partisipan juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dan mempraktikkan tema program kerja yang diadakan pada pelatihan dengan antusias. Adanya interaksi langsung membuat pendekatan secara emosional anggota IMACO dengan masyarakat setempat dapat terbilang cepat dan masyarakat merespon dengan baik. Peserta yang hadir sangat bersemangat mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Tim IMACO kerap membagikan keseruan pelatihannya melalui akun sosial media Instagram, yaitu @imaco.id.
“Rasanya kami sebelum adanya kegiatan ini boleh dibilang pasif terutama dalam bidang branding pariwisata kemudian pengenalan packaging produk kami tidak mengerti, setelah adanya program PKM oleh mahasiswa FPIK UB akhirnya kami jadi tau dan potensi bisa dikembangkan dan bisa dijadikan bahan produk yang bisa kami jual di perkotaan dan dampak yang kami rasakan kami juga merasakan adanya pengetahuan dan wawasan dalam hal menjadi pelaku pariwisata yang ada
“Salah satu perubahan melalui program PKM yang sudah berjalan sekitar satu bulan lebih ini adalah masyarakat setempat yang dulunya memang jarang sekali bertemu apalagi menjalin kerja sama dengan mitra dalam kegiatan-kegiatan seperti ini, tentu tidak pernah terbayangkan oleh kami. Setelah adanya mahasiswa ini, kami benar-benar sangat antusias dimana respon masyarakat tuh benar-benar luar biasa untuk menyambut kegiatan dan menjalankan program ini”, imbuh Agung Triono. [pkmpm/pon/oki]