
Prof. Akhmad Sabarudin, M.Sc., Dr.Sc. dikukuhkan sebagai Profesor aktif ke 26 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Profesor aktif ke 185 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke 344 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya.
Acara Pengukuhan berlangsung pada Sabtu, 14 Oktober 2023, di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Pengembangan Teknologi Nanomaterial Untuk Pemisahan dan Deteksi Biomolekul”, Prof. Sabarudin memaparkan terobosan revolusioner dalam bidang ilmu kimia analitik dan material.
Teknologi nanomaterial yang dikembangkan oleh Prof. Sabarudin mencakup monolit polimer organik nanopori dan nanopartikel logam. Kedua teknologi ini memungkinkan pemisahan dan deteksi biomolekul secara cepat, teliti, dan akurat. Keunggulan dari teknologi ini adalah mampu mengurangi pemakaian bahan kimia dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan dibandingkan teknologi sebelumnya.
Salah satu aplikasi yang menonjol adalah penggunaan nanopartikel pada media kertas sebagai perangkat diagnostik cepat (PDC) untuk deteksi virus Hepatitis B dan deteksi dini penyakit ginjal. PDC ini menawarkan keunggulan portabilitas, keterjangkauan, kehandalan, dan kemudahan penggunaan oleh masyarakat umum.
Penelitian ini membuktikan bahwa nanomaterial memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan teknologi di bidang kimia analitik. Integrasi nanomaterial dengan perangkat analitik berbasis kertas membuka jalan bagi pengembangan perangkat point-of-care testing (POCT) dengan akurasi tinggi, mudah digunakan, harga terjangkau, sensitif dan spesifik, serta dapat digunakan di luar laboratorium, dan bisa dilakukan oleh pasien sendiri.
Namun, dalam pengembangan produk berbasis nanomaterial, perlu diperhatikan pelepasan nanopartikel ke lingkungan karena potensi dampaknya pada kesehatan manusia dan organisme lainnya. Selain itu, terdapat tantangan dalam kontrol ketat pembuatan nanomaterial untuk mencapai hasil yang konsisten, terutama dalam persiapan menuju komersialisasi.

Prof. Akhmad Sabarudin, M.Sc., Dr.Sc. lahir di Pamekasan pada tanggal 18 April 1974. Pendidikan S1-nya diselesaikan di Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang. Ia kemudian melanjutkan studi S2 (M.Sc, 2004) dan S3 (Doctor of Science, 2007) dalam bidang kimia di Okayama University, Jepang.
Dengan pencapaiannya yang mengesankan dalam pengembangan teknologi nanomaterial yang ramah lingkungan, Prof. Akhmad Sabarudin diharapkan akan membawa dampak positif besar dalam aplikasi teknologi ini di masa depan. (WDD/Humas UB)