Memaknai Teladan Keluarga Nabi Ibrahim dalam Iduladha 1444 H

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Prof. Dr. Ir. Imam Santoso M.P saat menjadi khatib pada pelaksanaan solat Iduladha, tadi pagi
Prof. Dr. Ir. Imam Santoso M.P saat menjadi khatib pada pelaksanaan solat Iduladha, tadi pagi

Universitas Brawijaya melalui Pusat Pembinaan Agama (PPA UB) menyelenggarakan Solat Iduladha 1444 H. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (29/06) di Lapangan Rektorat UB ini diikuti oleh segenap sivitas akademika serta masyarakat sekitar kampus.

Bertindak sebagai imam sholat  Fahmi Arief Hidayat S.Kom dari Fakultas Hukum dan khatib Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Imam Santoso M.P, yang menyampaikan tentang “Mengungkap Spiritualitas dan Meneladani Hikmah Keluarga Nabi Ibrahim AS.

Dalam khutbahnya Prof. Dr. Ir. Imam Santoso M.P. menegaskan dan mengingatkan kembali kepada jamaah solat Iduladha tentang keluarga Nabi Ibrahim A.S. yang ketaqwaannya pada Tuhan diabadikan dalam rangkaian ibadah Haji dan Qurban.

“Terdapat banyak sekali, sisi-sisi kesalehan keluarga Nabi Ibrahim yang dapat kita teladani. Di antaranya adalah Nabi Ibrahim sangat kuat memegang teguh akidah dan syariat, ia diberi hujjah yang kuat oleh Allah Taála sehingga selalu dapat mematahkan berbagai dalih yang dilontarkan oleh orang-orang musyrik ketika menyampaikan kebenaran. Ia pun santun dan dengan hikmah dalam berdakwah. Tidak hanya itu, Nabi Ibrahim begitu taqwa dan tawakal tanpa meningggalkan ikhtiar, dan betapa ayah dan anak ini rela berkorban demi menjalankan perintah Allah”, ujar pria yang pernah memimpin Fakultas Teknologi Pertanian ini.

Suasana pelaksanaan solat Iduladha di Lapangan Rektorat (23/6)
Suasana pelaksanaan solat Iduladha di Lapangan Rektorat (23/6)

Kisah keluarga Nabi Ibrahim, jelas Imam, adalah bentuk profil keluarga teladan sepanjang masa yang tidak akan pernah tertandingi. “Keyakinannya sempurna kepada Allah dengan dinamika perjalanan hidup yang penuh dengan ujian dan pengrobanan menjadi teladan seluruh umat sepanjang zaman. Interaksinya dalam masyarakat yang penuh dengan kesyirikan, namun mampu bersikap lembut dan santun terhadap ayandanya yang kafir, bersikap tegas menghadapi masyarakat yang musyrik hingga penguasa yang kafir dan dhalim. Perjuangan dihiasi dengan pengorbanan terindah dalam meninggalkan keluarga tercinta dan puncak pengabdian dan kerelaan berkorban dengan penyembelihan putra tercintanya Nabi Ismail AS”, pungkasnya.

Pemeriksaan kesehatan hewan qurban
Pemeriksaan kesehatan hewan qurban

Tidak hanya menggelar solat Iduladha, UB juga melaksakan penyembelihan hewan qurban yang berasal dari para pimpinan, sivitas dan rekanan yang dipusatkan di halaman depan Masjid Raden Patah UB.

Tercatat tahun ini ada 3 ekor sapi dan 34 ekor kambing yang disalurkan kepada yayasan Bina UKM, lembaga sosial dan panti asuhan, lembaga pendidikan di Malang Raya, masjid dan mushola se-Malang Raya, dan petugas keamanan, kebersihan, parkir, driver, dan penjaga gedung di lingkungan UB. Untuk menjamin kondisi kesehatan dan kualitas, seluruh hewan qurban ini juga sudah dipastikan oleh tim pemeriksan hewan qurban dari Fakultas Kedokteran Hewan. (TWB)