Mahasiswa UB Sulap Limbah Sabut Kelapa Jadi Usaha Kreatif yang Menguntungkan

Lima Mahasiswa UB Sulap Limbah Sabut Kelapa Jadi Usaha Kreatif yang MenguntungkanSabut kelapa merupakan limbah kelapa, dan merupakan bagian terbesar dari buah kelapa, yakni 35%  dari bobot buah kelapa. Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi penghasil utama kelapa di dunia. Pada tahun 2014, dengan luas areal 3.792.511 hektar menghasilkan 3.262.721 ton buah kelapa (Kementan, 2015). Namun pemanfaatan limbah sabut kelapa yang potensial tersebut belum dimanfaatkan sepenuhnya secara produktif, khususnya di bidang pertanian. Padahal sabut kelapa memiliki kandungan yang sangat baik sebagai media tanam.

Pemanfaatan limbah sabut kelapa yang belum optimal juga terjadi di Kota Malang. Pedagang kelapa di pasar tradisional Kota Malang membuang sabut kelapa menjadi sampah organik setiap harinya. Rata-rata limbah sampah sabut kelapa yang dibuang mencapai 10 kilogram per hari. Sedangkan di Kota Malang terdapat 28 pasar tradisional, artinya limbah sabut kelapa yang dibuang mencapai kurang lebih 280 kilogram per hari, dan sekitar 1,96 ton per minggu. Limbah tersebut menggangu lingkungan karena dibiarkan menggunung di pasar atau dibakar. Padahal sabut kelapa merupakan bahan organik hasil samping buah kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi media tanam, karena karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, sesuai untuk daerah panas, dan mengandung unsur-unsur hara esensial seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P).

Produk Organic Coco Media (ONCOM) Lima orang mahasiswa Universitas Brawijaya mengubah ancaman lingkungan tersebut menjadi sebuah peluang usaha yang menguntungkan, yakni Dzikronah (Fakultas Pertanian 2014), Farika Hani (Fakultas Pertanian 2014), Eko Setiyono (Fakultas Pertanian 2014), Alfiana Damayanti (Fakultas Pertanian 2014), dan Qothrunnada Rawdhah (Fakultas Pertanian 2013). Dibawah bimbingan Ibu Dwi Retnoningsih, SP., MP., MBA mereka membuat Organic Coco Media (ONCOM) merupakan paket usaha tanaman hortikultura dengan media tanam yang ramah lingkungan dari limbah sabut kelapa.

Usaha ONCOM selain memiliki manfaat dalam membantu mengurangi limbah sabut kelapa yang mengganggu lingkungan juga bisa memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan organik ramah lingkungan di perkotaan, menyediakan alternatif media tanam tanaman hortikultura di perkotaan, dan memberikan alternatif souvenir (buah tangan) di Kota Malang. ONCOM memiliki keunggulan dibandingkan dengan media tanam lain yaitu, tidak membutuhkan lahan yang luas, mudah dalam perawatan, bisa ditanami sesuai kebutuhan, ramah lingkungan, serta mempunyai nilai estetika. Selain itu, produk ONCOM juga menyediakan benih sayur, bibit anggrek dan mint, sehingga mempermudah konsumen dalam melakukan budidaya tanaman. [Dzikronah/Humas UB]