Mahasiswa UB Kaji Alternatif Pemberian Insulin bagi Diabetesi

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan proses sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Terapi yang tersedia pada penyakit ini adalah melalui injeksi, dengan akibat nyeri, iritasi, merepotkan, tidak nyaman, hingga kepatuhan pasien yang rendah.

Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya meneliti pemberian terapi bagi penderita DM melalui oral, untuk fleksibilitas pengobatan. Kajian ini dilakukan oleh Adiva Puja Krisna, Hendri Wahyu Ningrum dan Tamara Laily Fimannuha dari Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran.

Dibawah bimbingan apt. Oktavia Eka Puspita, S. Farm., M. Sc, kajian ini mendeskripsikan teknik dan bahan terbaik dalam sistem penghantaran insulin yang dapat meningkatkan bioavailabilitas pemberian insulin rute oral

“Rute pemberian oral dianggap rute yang paling ideal dalam sistem penghantaran obat. Obat yang mudah diberikan, efektifitas biaya, kendala sterilitas minimum, dan desain bentuk sediaan yang fleksibel adalah keuntungan pemberian obat rute ini. Namun, pemberian insulin melalui rute oral memiliki banyak hambatan sehingga bioavailabilitas yang dihasilkan sangat rendah”, ujar Hendri.

Penelitian bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait pengaruh teknik dan jenis bahan terhadap peningkatan bioavailabilitas insulin oral serta teknik dan jenis bahan terbaik apa yang dapat menghasilkan bioavailabilitas insulin oral terbaik.

“Hasil yang didapatkan yakni teknik pembuatan dalam sistem penghantaran mempengaruhi kestabilan insulin dalam mempertahankan konformasinya agar dapat memberikan efek terapi. Jenis bahan berpengaruh terhadap bioavailabilitas insulin melalui sifatnya dalam membuka jalan bagi insulin melintasi berbagai hambatan dalam saluran pencernaan,” imbuhnya.

Hingga saat ini, papar Hendri, hasil terbaik dalam pengembangan insulin oral memperoleh bioavailabilitas insulin oral sebesar 73,10% yang dicapai dengan sistem penghantaran mesoporous silica nanoparticles (MSN) dengan teknik layer by layer yang dilapisi dengan polimer [poly (methacrylic acid-co-vinyl triethoxylsilane)] (PMV)].

Melalui studi ini, kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa ini berharap, dapat berguna untuk mempermudah pengembangan insulin oral dengan hasil dan kualitas terbaik sehingga mampu memberikan kenyamanan terapi bagi pasien diabetes melitus dan dapat menekan prevalensi diabetes melitus di kemudian hari. (Hendri/VQ)