Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) juara satu lomba baca puisi pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA), yaitu Arindi Eka Prastiwi. Kompetisi tingkat provinsi ini digelar Rabu (31/08/2022), di Aula Nuswantara Gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Dengan demikian, Arindi berhak mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) VII 2022 mewakili provinsi Jawa Timur.
“Alhamdulillah bersyukur mendapat kesempatan mewakili UB dan Jawa Timur di tingkat nasional. Terima kasih atas dukungan orang tua, pelatih, pembina, dan teman-teman,” ungkap mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UB ini.
Untuk persiapan PEKSIMINAS 2022, Ia mengatakan akan menjaga kondisi fisik dan mental, menjaga suara, serta rutin berlatih.
“Semoga bisa lancar dan maksimal, serta mendapat kan rezeki kembali dan membanggakan Jawa Timur dan UB,” harapnya.
Pada PEKSIMIDA tangkai lomba baca puisi putri, Arindi unggul dengan nilai 84,08, disusul Kuni Istifadah dari Universitas Jember (83,2), dan Regina Nirmala Jawa dari Universitas Airlangga (82,40).
Sementara itu pada tangkai lomba baca puisi putra dimenangkan oleh Gagastama Nagleres W dari Universitas Ciputra Surabaya (77,35), Rizal Dzulfikri dari Universitas Wiraraja (74,78), dan Abdul Wakhid Fabri Thoah dari Universitas PGRI Ronggolawe (74,36).
Tangkai lomba ini diikuti oleh 41 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di provinsi Jawa Timur, dengan rincian 18 peserta putra, dan 23 peserta putri.
Koordinator Lomba Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd menyampaikan, masing-masing peserta membawakan dua puisi, yakni satu puisi wajib, dan satu puisi pilihan.
“Yang menjadi aspek penilaian adalah interpretasi, vokalisasi, dan ekspresi. Para peserta juga tidak diperkenankan menggunakan musik pengiring,” ungkap Gatot.
Puisi wajib untuk peserta putra yaitu “Hanyut Aku” karya Amir Hamzah, dan untuk peserta putri yakni “Ke Pelabuhan” karya Toeti Heraty. Sedangkan untuk puisi pilihannya yaitu Kepada Peminta-minta (Chairil Anwar), Pelabuhan Sebelum Pasang (Taufiq Ismail), Lautan (WS Rendra), Di Pemakaman (Sapardi Djoko Damono), Tapi (Sutardji Calzoum Bachri), Aku Berikan (Abdul Hadi WM), Aku Ingin Menari (Jose Rizal Manua), Doa untuk Negeriku (Ahmadun Yosi Herfanda), Ibadah Sepanjang Masa (Dorothea Rose Herliany), dan Orang Tak Bernegeri (Nanang Suryadi). [Irene]