Mahasiswa UB Dampingi Warga Olah Sampah Plastik Jadi Ecobrik

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Sampah Plastik yang Diolah Menjadi Ecobrik untuk Tempat Sampah

Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa FPIK UB mendampingi warga Dusun Sengkrakan RW 09 Desa Bedali Kecamatan Lawang Kabupaten Malang mengolah sampah plastik menjadi Ecobrik. Kegiatan tersebut bertujuan menumbuhkan kreatifitas dalam menciptakan suatu karya yang berguna dari limbah plastik.

Pengabdian Masyarakat yang tergabung dalam program kerja Taruna Desa tersebut,
dilatarbelakangi banyaknya limbah plastik yang berserakan di sekitar desa.

“Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa yang dijuluki sebagai “Agent Of Change” sudah seharusnya dapat memberikan suatu perubahan yang bermanfaat dari permasalahan di dusun tersebut,” kata Jihan Nabilah Yusmi.

Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut berlangsung selama lima bulan dari bulan Juli sampai November.

Ecobrick yang terbuat dari limbah plastik dirancang menjadi tempat sampah yang akan ditempatkan atau di distribusikan pada titik penting seperti Posyandu/Polindes, sekolah-sekolah, atau bahkan diperjual belikan untuk dapat membangun ekonomi mandiri di desa tersebut.

“Dengan adanya tempat sampah yang terbuat dari ecobrick ini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat desa untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena di desa tersebut pun sejauh ini masih terdapat beberapa warga yang masih membuang sampah sembarangan,” kata Jordi Anugrah Lumban Raja.

Anisa Fitriah selaku Dirjen Pemberdayaan Masyarakat BEM FPIK UB menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu cara untuk membantu permasalahan lingkungan yang ada di desa Binaan dengan mengolah sampah plastik menjadi barang guna yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat.

“Di masa pandemi Covid-19 bukan menjadi tantangan untuk mengabdi dengan kondisi seperti ini tentu akan menjadi sebuah kesempatan yang baik untuk mengabdi, masih banyak yang membutuhkan tangan-tangan dari orang baik, bersyukur atas kesempatan dimasa pandemi saat ini masih terus melakukan pengabdian secara langsung,” jelas Anisa.

Kegiatan Taruna Desa diketuai Jordi Anugrah Lumban Raja, penanggung jawab langsung program pengolahan limbah yaitu Jihan Nabilah Yusmi, serta dibantu rekan-rekan staff dan volunteer Kementerian Sosial Masyarakat, juga masyarakat di Dusun Sengkrakan, serta dibimbing oleh Menteri Sosial Masyarakat Alya Salsabila Puteri dan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Anisa Fitriah. (JJA/Humas UB).