Tiga mahasiswa Teknik Kimia Universitas Brawijaya (UB) meningkatkan konversi energi dari sel surya untuk meningkatkan daya charging mobil listrik menggunakan Sel Surya Lapisan tipis atau CGIS.
Salah satu anggota tim Wahyu Diski menggantikan solusi memakai Sel Surya Lapisan Tipis CGIS bisa menjadi alternatif pengganti listrik konvensional.
“Sel surya lapisan tipis (thin film solar cell) CIGS adalah pilihan yang tepat jika diaplikasikan pada mobil listrik. CIGS (copper-indium-gallium-selenide) solar cell mempunyai konversi energi yang cukup tinggi (19%), dimensi yang kecil dan ringan, serta berumur panjang,”kata Wahyu Diski.
Sel Surya CGIS ini nantinya akan digunakan untuk pengisian energi pada mobil listrik sehingga bisa membuat masa charging pada mobil listrik menjadi semakin panjang.
Wahyu bersama Bidayatul Khoiriyah, dan Bella Octa Avenia mengkombinasikan material n-type berbasis TiO2 dengan silika (Si) yang mempunyai luas permukaan yang besar.
“Untuk penelitian ini, kami menggunakan silika sebagai kerangka matriks untuk TiO2 agar dapat meminimalisasi agregasi matriks partikel, sehingga performa dari solar cell nya lebih stabil dan penggunaannya lebih berumur panjang,” tutur Wahyu mewakili timnya.
Tidak berhenti sampai disitu, silika yang digunakan adalah yang diekstrak dari geothermal sludge atau lumpur geothermal.
“Geothermal sludge ini adalah limbah padat dari pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dari sumber yang kami baca, geothermal sludge memiliki kandungan silika dalam bentuk SiO2 mencapai 97,3%. Oleh karena itu, kami coba untuk memanfaatkan silika pada geothermal sludge tersebut sebagai komponen solar cell,” jelas Bidayatul.
“Selain itu, pemanfaatan geothermal sludge ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari limbah tersebut, sangat menarik untuk diteliti,” imbuh Bella.
Wahyu Diski, Bidayatul Khoiriyah, dan Bella Octa Avenia merupakan mahasiswa Teknik Kimia FT UB akan berjuang bersama membawa nama Universitas Brawijaya menuju Pekan Ilmiah Mahaiswa Nasional (PIMNAS) XXXIV yang diselenggarakan pada Oktober 2021 nanti. (WHY/Humas UB)