Kombinasi Bajakah Tampala dan Propolis untuk Pembaharuan Pengobatan Kanker Payudara

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Dewasa ini penyakit kanker masih menjadi salah satu permasalahan dunia dalam bidang kesehatan. Bahkan salah satu tujuan keberlanjutan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) butir ke-3, ditekankan bahwa harus mengurangi sepertiga kematian akibat penyakit tidak menular seperti diabetes dan kanker. Sejak tahun 2008, kejadian kanker payudara telah meningkat lebih dari 20 persen, sedangkan angka kematian akibat kanker payudara telah meningkat sebesar 14 persen. Kanker payudara adalah kanker dengan persentase kasus baru tertinggi (43,3 persen) dan persentase kematian tertinggi (12,9 persen) pada perempuan di dunia. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 0,5 per 1000 perempuan.

Berawal dari permasalahan tersebut, mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan suatu pembaruan dalam pengobatan kanker yaitu kombinasi Bajakah Tampala dan Propolis. Mereka adalah Ellysia Hitdatania (FMIPA), serta Lilin Putri Jasmine dan Fadilah Nurziyadaturrohmah dari Fapet. Di bawah bimbingan Dr. Arie Srihardyastutie S.Si, M.Kes, mereka berhasil mendapatkan pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Masyarakat (PKM) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan.

“Simulasi Docking yang kami lakukan memiliki kombinasi senyawa yang ada pada Bajakah Tampala dan Propolis. Sebelumnya, kedua tanaman tersebut memang sudah diketahui khasiatnya sebagai antikanker. Jadi diharapkan kombinasi keduanya melalui Simulasi Docking meningkatkan nilai anti kankernya,” terang Ellysia mewakili tim penelitiannya.

Tanaman Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) secara turun-temurun sudah menjadi kepercayaan nenek moyang suku Dayak sebagai penyembuh berbagai macam penyakit.

“Dari literatur yang kami dapat, Bajakah Tampala dapat dimanfaatkan di semua bagiannya yang mengandung antioksidan seperti flavonoid, fenolik, dan saponin. Menurut Saputera 2018 Flavonoid, fenolik dan saponin dapat menghambat dan mengobati kanker payudara. Selain itu propolis sangat terkenal dikalangan masyarakat akan khasiatnya dan menurut Ucar dan Orhan 2019, Propolis juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi sel kanker payudara,” jawab Lilin ketika ditanya alasan menggunakan Bajakah Tampala dan Propolis.

Setelah studi pustaka dari Bajakah Tampala dan Propolis tersebut didapatkan, akan dilanjutkan pada Simulasi Docking menggunakan tiga protein target agar diketahui binding affinity (kemampuan obat untuk berikatan dengan reseptor) paling optimal pada masing-masing senyawa. Sehingga tidak hanya berupa tulisan namun adanya konformasi secara Docking sehingga mampu menjadi obat yang dapat membantu pemeritah dalam bidang kesehatan terutama dalam pengobatan kanker.

“Dari Kombinasi kedua senyawa tersebut didapatkan bahwa Bajakah Tampala dan Propolis dapat menghambat dan invasi terhadap sel kanker payudara,” pungkas Fadilah. [Ellysia/Humas UB]