Kolaborasi HI UB-University of Quennsland, Buka Peluang Mahasiswa Kuliah di Australia

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Kolaborasi Program Studi Hubungan Internasional UB dengan University of Quennsland membuka peluang untuk mahasiswa FISIP terutama HI belajar di Australia. Hal ini salah satu hasil dari program dosen berkarya.

Program Studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya telah mengambil langkah penting dengan memasuki kolaborasi strategis dengan School of Political Science and International Studies (POLSIS), Faculty of Humanities, Arts and Social Sciences (HASS) di University of Queensland (UQ) yang dikenal sebagai salah satu universitas terkemuka di dunia dengan peringkat dalam 50 besar QS World Rankings.

Ketua Program Studi HI UB, Mely Noviryani, S.Sos., M.M., M.A., mengungkapkan upaya bersama ini menekankan pentingnya pengembangan profesional dan akademis dan menyoroti tiga inisiatif utama yang telah diidentifikasi sebagai area fokus bagi kedua institusi. Pertama Pengembangan dan Pengelolaan International Undergraduate Program (IUP).

“Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengintegrasikan secara efektif eksposur internasional dalam kurikulum yang ada, menciptakan platform untuk mahasiswa agar terlibat dalam diskusi global dan memperoleh wawasan dari berbagai perspektif internasional,” ucapnya.

Dan dimungkinkan dalam kolaborasi ini akan muncul mobilitas mahasiswa belajar di POLSIS HASS UQ dan keterlibatan dosen POLSIS HASS UQ dalam pengajaran di prodi HI UB yang membawa kedalam keahlian dan pengalaman dunia nyata ke ruang kelas.

“Keduanya menawarkan wawasan internasional yang berharga dan pengetahuan otentik dari institusi yang diakui secara global. Untuk itu telah dilakukan diskusi kurikulum antar kedua belah pihak untuk melakukan penyesuaian agar implementasi program bisa dilakukan dalam waktu dekat,” paparnya.

Kedua institusi juga sepakat melakukan kolaborasi riset dan publikasi Bersama. Kerja sama ini berfokus pada penguatan dan ekspansi kemampuan penelitian, dengan mencari dan mengembangkan peluang untuk penelitian bersama dan publikasi.

“Beberapa tema sudah disepakati termasuk serangkaian workshop yang mendukung kebutuhan kolaborasi penelitian ini, khususnya untuk merumuskan strategi penelitian yang inovatif dan memiliki dampak yang besar melalui kolaborasi publikasi internasional,” tutur Mely Noviryani.

Kolaborasi antara HI UB dan University of Quennsland juga mengarah pada pengembangan kapasistas dosen mengajar. Mely mengungkapkan kolaborasi ini juga mengeksplorasi dan mengadopsi pendekatan pedagogis inovatif yang diterapkan di UQ.

“Ini termasuk pelatihan dan pengembangan teknologi dalam pengajaran serta metode pembelajaran interaktif, yang semuanya dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengajaran, memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, dan mengantisipasi perkembangan teknologi yang makin canggih,” tuturnya.

Diskusi kolaborasi dilakukan dengan banyak akademisi POLSIS HASS UQ seperti Katharine Gelber (Head of School Faculty of Humanities, Arts and Social Sciences), Jacinta O’Hagan, Heloise Weber, Martin Weber, Melissa Curley, Nicole George, Morgan Brigg, dan Christopher Frost (Senior Principal, Learning Designer, Faculty of Humanities, Arts and Social Sciences). Dan difasilitasi oleh Majella Ferguson selaku Senior Manager International Services, Faculty of Humanities, Arts and Social Sciences.

Kemitraan dan kolaborasi dengan universitas berperingkat dunia seperti UQ menandai komitmen serius UB terutama Prodi HI dalam mengejar keunggulan akademis dan inovasi, sejalan dengan misinya untuk membawa pendidikan di Indonesia berstandar internional. (Humas FISIP/OKY/HUMAS UB)