
Ketersediaan jumlah lahan di Indonesia berkaitan pada ketahanan pangan Indonesia yang berpotensi krisis pangan. Untuk itu, dibutuhkan inovasi teknologi dalam mengatasi peningkatan produksi bahan pangan. Guna menunjang peningkatan kebutuhan pangan, diperlukan adanya penerapan bangunan yang berkelanjutan agar menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Melihat hal itu, tim mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berinovasi merancang bangunan yang memiliki konsep green dan smart building.
Konsep bangunan tiga lantai ini dirancang oleh Greenliv Team yang terdiri atas Rayhan Wahyu Taufiqurrahman, Hanif Darmawan, Roro Titah Pinasti, Silva Cahaya Ramadhani, dan Yafrida Fatkhul Jannah dibawah bimbingan Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES.
GreenLiv Smart Building merupakan solusi yang mengintegrasikan berbagai sektor, termasuk pangan, perikanan, pertanian, dan peternakan, dalam satu bangunan.
Pendekatan ini memungkinkan pengolahan produk-produk dari sektor-sektor tersebut secara efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Dengan menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), GreenLiv Smart Building mampu memantau dan mengontrol operasi di dalam bangunan tersebut, termasuk budidaya lele, ayam petelur, dan hidroponik yang terintegrasi di lantai-lantai berbeda.

Hal ini menciptakan pendekatan terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas produksi serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Dengan adanya bangunan tersebut, diharapkan bangunan yang dirancang dapat meminimalkan dampak negatif lingkungan bangunan dengan efisiensi dalam penggunaan bahan, energi, dan lahan,” Jelas Rayhan.
Rayhan memaparkan, bangunan GreenLiv Smart Building juga mampu meningkatkan produktivitas kerja manusia dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT), sistem Building Automation System (BAS), sistem Engine Management System (EMS). Sehingga, GreenLiv Smart Building memungkinkan pemantauan dan pengontrolan yang lebih efisien dan akurat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas produksi.
“Dengan semua itu, GreenLiv Smart Building akan mampu selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) era society 5.0 yang memiliki target dalam efisiensi dan produktivitas produksi pakan ramah lingkungan dan tidak dipengaruhi perubahan iklim,” ujar Roro.
GreenLiv Smart Building dihadirkan selaras dengan SDGs poin 2 berupa desa tanpa kelaparan melalui budidaya ayam dan lele yang berkelanjutan, mendukung petani skala kecil, dan potensi kerja sama internasional dalam peningkatan investasi; SDGs poin 6 berupa penyediaan regulasi air limbah untuk pemulihan sanitasi air; SDGs poin 11 berupa potensi investasi berkelanjutan, partisipatif, aman, inklusif, dan terjangkau; SDGs poin 12 berupa pengolahan bahan kimia limbah yang ramah lingkungan; SDGs poin 13 berupa ketahanan dan adaptasi perubahan iklim; dan SDGs poin 17 berupa akses teknologi untuk pembangunan berkelanjutan dari sektor pakan, promosi hasil produksi untuk peningkatan ekspor dalam sistem perdagang.
Untuk melihat video tentang GreenLiv Smart Building bisa dilihat pada link