FISIP UB bersama NGO SPEKTRA gelar Dialog Publik “Demokrasi Berkeadaban” Menyongsong Pemilu Serentak 2024

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Universitas Brawijaya (FISIP UB) bekerja sama dengan NGO SPEKTRA Surabaya, pada Kamis (17/2/2022) menyelenggarakan Dialog Publik dengan Tema “Demokrasi Berkeadaban : Menyongsong Pemilu Serentak 2024”. Kegitan yang belangsung di Gedung Widyaloka UB ini dilaksanakan secara hybrid dan turut dihadiri oleh Dekan Fakultas FISIP UB Dr. Sholih Mu’adi, SH., M.Si., dan Ketua Bawaslu Jawa Timur Mohammad Amin.

Kegiatan ini sendiri menghadirkan pembicara, diantaranya adalah Komisiner KPU RI Arief Budiman, Pengasuh Pondok pesantren An Nur I Malang Dr. KH. Ahmad Fahrur Rosi, Dosen FISIP UB Dr. Rer.pol. M. Faishal Aminuddin, S.S, M.Si., serta Abid Abdurrahman Adonis, MA., M.Sc yang merupakan mahasiswa Oxford Internet Institute Inggris dengan moderator Arif Afandi yang juga merupakan CEO Ngopibareng.id.

Dalam laporannya Ketua Pelaksana Dialog Publik Roni Sya’roni memaparkan bahwa dialog publik yang diselenggarakan pada hari ini dilatar belakangi oleh adanya sebuah pemikiran dan antisipasi terhadap pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024. Kegiatan ini merupakan ruang bertemu berbagai pihak untuk mendiskusikan berbagai isu terkait dengan kepentingan bersama sebagai warga bangsa khususnya terkait dengan isu demokrasi dan berbagai instrumennya.

“Pemilu serentak Tahun 2024 merupakan momentum luar biasa yang menjadi sejarah baru bagi bangsa Indonesia, lebih dari itu Pemilu 2024 kita juga harus belajar dari pengalaman adanya polarisasi seperti yang terjadi pada Pemilu Tahun 2000-2019 yang tentunya telah kita pahami. Dan bagaimana kita mencoba untuk hari ini kita explore lebih jauh terkait antisipasi kita terhadap pelaksanaan Pemilu Tahun 2024,” ujarnya.

“Kita tidak ingin bahwa demokrasi yang menjadi amanah dari konstitusi kita ini terciderai oleh adanya berbagai kejahatan termasuk sekarang dimana kita telah masuk ke dalam disrupsi digital, begitupula demokrasi Indonesia yang sekarang juga telah masuk kedalam era-era digitalisasi,” tambahnya.

Diakhir laporannya Roni berharap melalui dialog publik ini dapat menghasilkan kontribusi pemikiran yang konstruktif sebagai bentuk partisipasi dalam penyelenggaraan pemilu tahun 2024 yang damai dan beradab.

Sedangkan Dekan Fakultas FISIP UB Dr. Sholih Mu’adi, SH., M.Si., dalam pemaparannya menyampaikan beberapa problem yang bisa dibahas dan dipecahkan dalam dialog publik kali ini diantaranya adalah problem disentralisasi/otonomi daerah, problem kemampuan dan kapasistas Partai Politik, problem sistem pemerintahan yang masih berpola berokratik politik, problem pemerintahan dengan sistem transparansi check and balances serta peran perguruan tinggi yang merupakan salah satu alternatif dari aspirasi masyarakat yang dianggap sebagai institusi yang terdidik dan profesional. (ronny/humasub)