FEB dan OJK Gelar Ngopi Kuy!

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

SIARAN PERS

7 September 2023

Nomor 93/IX/2023

 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) pada Rabu (6/9/2023) menggelar Ngopi Kuy! (Ngobrol Pintar Seputar Keuangan Yuk!)

Seminar keuangan yang mengambil tema “Mahasiswa Cerdas? Wajib Ngerti Keuangan Digital!” Ini digelar di Lantai 7 Gedung F FEB dan diikuti kurang lebih 300 orang yang hadir secara luring dan juga sekitar 1000 peserta mengikuti secara daring.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB Abdul Ghofar, S.E., M.Si., M.Acc. DBA., Ak., serta Nilam Yunida Kabag Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKMB), Pasar Modal dan Edukasi Konsumen OJK.

Sedangkan narasumber yang hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya adalah Anugerah Sutejo (Analis Senior Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan OJK) dengan materi Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal, Dewi Sriana Rihantyasni ( Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur) dengan materi Pasar Modal, serta Yoga Mahesa (Wakil Ketua Bidang Edukasi Literasi dan Riset AFPI) yang menyampaikan materi tentang Fintech Pendanaan Bersama.

Dalam sambutannya, Dekan FEB UB Abdul Ghofar, menyampaikan terima kasih kepada OJK yang telah mempercayakan dan mengadakan acara literasi keuangan bagi adik-adik mahasiswa UB. Yang memang menurutnya sektor jasa keuangan memiliki peran penting dalam kehidupan perekonomian suatau negara.

“Karena memang kalau kita ngomong keuangan, sumber kehidupan perekonomian sebenarnya adalah uang, Kalau kita lihat sekarang yang menjadi sumber-sumber ekonomi itu adalah yang memang menjadi pusat-pusat keuangan ada disitu, jadi kenapa orang-orang urbanisasi ke Jakarta, ke Surabaya karena ada uang disitu,” ujar Goafar mengawali sambutannya.

“Nah sektor jasa keuangan itu kalau saya analogikan seperti pembuluh darah, pembuluh darah yang menyalurkan uang ke sektor-sektor yang membutuhkan uang. Industri manufaktur misalnya, butuh dana, kalau tidak ada dananya ya berhenti kegiatan di industri manufaktur itu. Jadi sektor jasa keuangan itu sangat penting, dimana pilarnya ada tiga, ada perbankan, ada capital market, serta ada industri keuangan non Bank termasuk fintech,” jelasnya.

Ditambahkan Gofar, saat ini perkembangan jasa keuangan diluar non bank termasuk Financial Tecknology (fintech) sangat pesat, yang mana selain memudahkan juga menjadikan masalah terutama di kalangan mahasiswa.

“Nah inikan menjadi masalah di teman-teman, terus terang karena anak-anak ini kan kadang karena keinginan investasinya tinggi, cuma kemampuan dan pengetahuan tentang keuangan maupun investasi masih kurang, oleh karena itu perlu pembelajaran dan literasi yang tepat dan benar dari pihak-pihak yang tepat seperti OJK ,” tambah Gofar.

Diakhir sambutannya Dekan berharap agar mahasiswa tidak terjebak dalam lingkaran Pinjol serta berinvestasi secara legal sehingga kedepan bisa sukses dalam mengelola keuangan dan berinvestasi.

“Saya berharap adik-adik kalau mau berinvestasi itu yang yang legal, dan kita itu sebenarnya mempunyai galeri investasi dan nanti mungkin sekitar bulan November-Desember itu galeri investasi yang dulu kita sebut dengan lab pasar modal itu akan pindah dari gedung ini ke gedung dekanat lama, itu nanti akan kita poles lebih bagus sehingga nanti yang ingin berinvestasi silahkan nanti salah satunya masuk ke galeri investasi kita,”

“Jadi adik-adik tolong didengarkan dengan betul dan seksama,  jadi kalian nantinya tidak tersesat jalan dalam berinvestasi dan mengelola keuangan sehingga kalian bisa sukses dan kaya,” pungkasnya. (ron/humasub)