Empat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Wahyu Dwi Ristianingrum (FTP), Lucky Candra (FTP), Nazhif Ubaidillah (FTP), dan Primus Muhammad Ihza Kusuma (FK) membuat desain alat yang dapat mensterilisasi baju hazmat secara lebih efisien dan juga aman, bernama EVIC-STRUM
EVIC-STRUM dibuat dengan konsep inovasi berupa pemanfaatan teknologi Pulsed Electric Field (PEF) sebagai sterilisator yang umumnya sering digunakan pada proses pengolahan industri susu sapi dan minuman olahan buah. EVIC-STRUM dilengkapi dengan penggunaan lampu Ultraviolet-C (UV-C) pada bagian penyimpanan sebagai supporting sterilization.
Komponen alat terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah reactor chamber sebagai wadah utama sterilisasi baju hazmat dengan metode wet sterilization non thermal yang memanfaatkan larutan garam sebagai mediator penghantar listrik.
Sedangkan bagian kedua merupakan UV-C Storage berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekaligus pengeringan dari baju hazmat yang telah melewati proses sterilisasi pada reactor chamber.
UV-C Storage tidak hanya dilengkapi dengan lampu ultraviolet-C tapi juga terdapat kipas filter untuk membantu proses pengeringan dari baju hazmat.
“Secara garis besar, EVIC-STRUM telah berhasil direalisasikan dan diinstrumentasikan. Alat tersebut juga telah melewati beberapa rangakaian tahapan dan uji coba, hingga menghasilkan data efektivitas efisiensi sebesar 86% dengan daya 110 watt. Selain untuk memastikan tingkat keberhasilan sterilisasi dinyatakan valid. EVIC-STRUM juga diuji coba sterilsiasi menggunakan paparan bakteri Staphylococcus Aureus Subsp. Aureus Rosenbach dan menggunakan konvensional klorin sesuai standar Kemenkes,”kata salah satu perwakilan tim Wahyu Dwi Ristianingrum.
Hasil yang didapat ialah EVIC-STRUM mampu melakukan sterilsasi secara valid dengan tidak ditemukannya kultur bakteri.
Penggunaan EVIC-STRUM sebagai inovasi sterilisasi baju hazmat juga memiliki banyak kelebihan, seperti penggunaan larutan garam yang secara tidak langsung dapat menjadi subsitusi cairan klorin sehingga menghasilkan limbah yang lebih ramah lingkungan, penggunaan semi-otomatis yang lebih memudahkan pengguna, dan yang sangat menarik ialah waktu sterilisasi yang hanya membutuhkan satu menit, berbeda jauh dengan sterilisasi konvensional klorin yang membutuhkan waktu sekitar dua puluh lima menit.
“Berharap kedepan EVIC-STRUM bisa bekerjasama dengan perusahaan atau investor alat kesehatan sehingga mampu mensterilkan APD berbahan kain selain baju hazmat, dan juga bisa menjadi alat sterilisasi APD yang terkontaminasi COVID-19,”kata Wahyu. (WHY/Humas UB).