Espriex 2017, Selaraskan Jiwa Wirausaha dan Manfaat Keilmuan

Kompetisi model bisnis Espriex 2017 secara resmi dibuka oleh Dekan FIA Prof Bmbang Supriyono MS bersama ketua panitia Brillyanes SanawiriFakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya (FIA UB) menggelar business model competition setingkat ASEAN, Espriex 2017. Acara yang bertajuk “The Largest Lean Startup Competition in ASEAN” ini berlangsung selama dua hari (21/3-22/3/2017). Sebanyak 25 tim yang lolos final terdiri dari berbagai negara di ASEAN, salah satunya adalah tuan rumah UB.https://prasetya.ub.ac.id/cmsub/javascript/tiny_mce/plugins/pagebreak/img/trans.gif

Kegiatan yang sudah diselenggarakan selama empat tahun ini merupakan langkah awal bagi para mahasiswa untuk membentuk smart entrepreneur di masa depan. Saat ini model bisnis merupakan sebuah syarat bagi calon wirausaha agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan ketua panitia Espriex, Brillyanes Sanawiri. Dia mengatakan dalam kompetisi bisnis peserta tidak hanya dituntut mendalami berbagai aspek seperti konsep bisnis, kemitraan, pangsa pasar, penyebarluasan jaringan, penghitungan biaya keuntungan namun juga penyebarluasan keilmuan yang bermanfaat.

Menurutnya, model bisnis yang dimiliki oleh peserta sangat menarik perhatian, terutama dengan adanya penekanan kelestarian lingkungan. Sehingga bisa memberikan dampak yang cukup besar, menciptakan bisnis yang tidak terpaku pada keuntungan semata namun juga memperhatikan dampak positif bagi alam sekitar.

Menurut project officer Espriex 2017 Febrehane Sabattini kompetisi Espriex tahun ini diikuti 627 tim yang berasal dari 181 universitas di enam negara ASEAN. Dari jumlah tersebut, 25 tim yang lolos final hampir didominasi oleh perguruan tinggi di Indonesia yaitu sebanyak 19 tim.

Jumlah peserta yang mengikuti kompetisi pada tahun ini meningkat dari tahun ke tahun. Pada ajang ketiga tahun 2016 lalu, peserta yang mengikuti ada 222 tim. Pada gelaran kedua tahun 2014, peserta yang mengikuti kompetisi Espriex ada sebanyak 212 tim.

Berikut peserta yang berhasil lolos mengikuti final pada jang business model competition : 3 tim dari Universitas Indonesia, 4 tim dari Universitas Brawijaya, Universitas Jember, 2 tim dari Institut Pertanian Bogor, 3 tim dari Institut Teknologi Bandung, Universiti Malaysia Pahang, Institut Teknologi Sepuluh November, International Islamic University Malaysia, Telkom University, Universiti Teknologi Malaysia, 2 tim dari Chulalongkron University, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatra Utara, Institut Teknologi Kalimantan serta Mahidol University. Pemenang Espriex 2017 akan mengikuti kompetisi internasional di Silicon Valley, California pada 11-12 Mei. [indra/Humas UB]