EM UB Creates Innovation to Detect Soil Fertility and Orange Peel Organic Fertilizer

RINOYA Team of Student Executive Universitas Brawijaya Creates Innovation in Detecting Soil Fertility and Orange Peel Organic Fertilizer to Increase Orange Orchard Harvests in Tegalweru Village, Jengglong Hamlet, Malang

The Karya Abdi Brawijaya Team has created an innovative soil fertility detection tool to help farmers monitor and analyze their soil conditions more accurately. They are Najwa Urfi, Lulu Melati, Adit Maulana, and Masayu Ramadhani, with technology assistant Yusuf Yuaniar. This program is part of the initiative of the Ministry of Research, Innovation, and Work (RINOYA) Student Executive of Universitas Brawijaya (EM UB) 2024 which aims to support sustainable agriculture in rural areas of Malang, especially in Tegalweru Village, Jengglong Hamlet, Malang.

The team provided assistance in the form of tools and materials at the Jengglong Hamlet Hall, Tegalweru, Tuesday (29/07/2024), and provided training for farmers to maximize the use of newly received technology and agricultural products. The event was attended by a number of local officials, farmers, and representatives from village institutions.

Yusuf Yuaniar, representing the team, said that this activity was carried out in an effort to increase the productivity and quality of the harvest of the Tegalweru village orange orchard, especially in Jengglong hamlet.

“By using sophisticated technology, this tool allows farmers to identify soil nutrient needs, so that they can apply fertilizers appropriately. This is expected to optimize the growth of orange plants and prevent excessive use of fertilizers which are often detrimental to the environment and the economy of farmers,” explained Yusuf Yuaniar.

In addition to soil detection tools, the team also provided assistance to farmers in the form of environmentally friendly organic fertilizers. This fertilizer is processed from natural ingredients and aims to increase soil fertility in a sustainable manner. The use of organic fertilizers was chosen since it can improve soil structure, increase water retention capacity, and reduce the risk of soil and water pollution due to chemical fertilizers.

The Head of Farmers of Jengglong Hamlet, Tegalweru Village, Mr. Salimun, said in his speech, “We are very grateful for this assistance. With the availability of soil fertility detection tools and organic fertilizers, we are sure that the yield of the orange orchard will increase. This is an important step in supporting the welfare of farmers in our village and strengthening the local agricultural sector of orange orchards”.

The farmers in Jengglong Hamlet welcomed this program and hope to feel the benefits soon. With the use of the right detection tools and organic fertilizers, they are optimistic that they can achieve better harvests, which in turn are expected to increase their income and welfare.

The handover of the tools and fertilizers was closed with a question and answer session and demonstration of the use of the soil fertility detection tool, where farmers were given the opportunity to understand how the new technology works and its benefits.

In the future, it is hoped that Tegalweru Village can become a successful example for other areas in implementing modern, environmentally friendly and sustainable agricultural technology. [EMUB/Irene/ UB PR/ Trans. Iir]

 

  From Berita UB

 See also

Melalui PPK Ormawa Kemendikbudristek, EM UB Berdayakan Desa Sukomulyo dengan Merilis Aplikasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Tim dari Kementerian Sosial Masyarakat Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya 2022 (EM UB) yang tergabung dalam program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yaitu Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (Selanjutnya disebut PPK Ormawa) melakukan pengabdian dan pemberdayaan di Dusun Gumul, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dalam bentuk membantu mengatasi permasalahan sampah Rumah Tangga, Pertanian, dan Peternakan bahkan mengolahnya menjadi produk yang bernilai guna dengan berbasis aplikasi digital. Hari Minggu, 16 Oktober 2022 Tim PPK Ormawa EM UB telah merilis Aplikasi Digital untuk mengatasi permasalahan sampah dengan nama Waste Home Digital (Selanjutnya disebut WHD) dan dapat diunduh melalui Play Store Android. Selain itu, kegiatan launching tersebut dibarengi dengan pelatihan penggunaan aplikasi WHD yang dihadiri warga Dusun Gumul. Kegiatan launching dan pelatihan ini langsung dihadiri dan diapresiasi oleh Prof. Dr. Ir. Puguh Surjowardojo, MP. (Pembina PPK Ormawa UB), Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT. (Wakil Pembina PPK Ormawa UB), Arief Andy Soebroto, ST., M.Kom (Ketua Pusat Penalaran Direktorat Kemahasiswaan UB) serta masyarakat dan perangkat Desa Sukomulyo. “PPK Ormawa sangat penting untuk melatih minat dan kemampuan mahasiswa. Di era digitalisasi seperti ini. Tim PPK Ormawa EM UB mampu membuat inovasi dalam bentuk aplikasi digital untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tentunya masyarakat harus terus dilatih.” Ujar Prof. Dr. Ir. Puguh Surjowardojo, MP. Senada dengan Pembina PPK Ormawa UB, Sekretaris Desa Sukomulyo pun memberikan harapannya untuk kegiatan PPK Ormawa ini. “Kami dari pemeran Desa juga tidak akan kendor dan akan bersemangat memberikan dukungan, mungkin kedepannya apalagi sekarang ini ditunjang dengan adanya program baru dari Kabupaten Malang ini salah satu programnya tentang penanganan sampah di Kabupaten Malang, harapannya program kami ini akan semakin besar dan akan dibentuk daerah-daerah lain desa lain. Tetapi kami berupaya untuk mengoptimalkan dulu di Dusun Gumul khususnya di Desa Sukomulyo pasti dari kami selaku pemerintah desa akan selalu mendukung dan ikut mensosialisasikan aplikasi ini di Desa Sukomulyo”. Merespons tidak adanya tempat pembuangan atau pengolahan di Dusun tersebut, Tim PPK Ormawa EM UB membangun TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) di Dusun Gumul dengan harapan dapat menjadi tempat pembuangan dan pengolahan sampah di Dusun Gumul. Selain merilis aplikasi digital dan membangun TPST, Tim PPK Ormawa EM UB juga melakukan kegiatan lain untuk bisa mengolah sampah yang ada di Dusun Gumul menjadi produk yang bernilai guna, seperti mengolah sampah organik dan peternakan menjadi pupuk kompos, melakukan budidaya maggot, dan membuat ecobrick dari sampah anorganik serta produk tersebut akan diperjualbelikan secara offline dan online. Harapannya, dengan mayoritas mata pencaharian di Desa Sukomulyo khususnya dan Pujon umumnya sebagai petani produk yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Harapan serta dukungan juga terucap dari ketua Karang Taruna Desa Sukomulyo. “Saya ucapkan banyak terimakasih kepada mahasiswa Universitas Brawijaya. Saya sebagai ketua karang taruna dengan adanya Waste Home Digital ini baik sekali untuk agar bisa menunjang ekonomi di masyarakat Desa Sukomulyo.” Ujar Mas Hari selaku Ketua Karang Taruna Desa Sukomulyo. Tim PPK Ormawa EM UB yang terdiri dari terdiri dari Bening Sekar (FMIPA 2021), Zidni Ilmansyah (FEB 2020), M. Dzikrul (Vokasi 2021), Salma Putri (FP 2020), Amanda Fajril (FIA 2020), Kintan Ara (FISIP 2020), Sonia Intan (FIB 2020), Fatikhatul Rahma (FIA 2020), Nazra Zafira (FPIK 2021), Oneilla Salsa (FEB 2020), Oscar Yericho (FP 2020), Sheila Syakira (FISIP 2021), Vania Salsabillah (FEB 2020), Yeremia Neuville (FPIK 2021) akan secara rutin melakukan kunjungan ke Desa Sukomulyo untuk memastikan program PPK Ormawa terus dilanjutkan oleh masyarakat.