Literasi keuangan wajib dipahami oleh semua orang dan kalangan, terlebih lagi pada ibu rumah tangga dan pengusaha UMKM. Dengan pengetahuan keuangan yang cukup, dapat menghindari para ibu dari jeratan pinjaman online illegal yang membahayakan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, lima mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya merealisasikan program Fision (financial alteration). Program yang telah dilaksanakan sejak awal Juli 2022 ini menyasar anggota PKK di Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang.
Putri Ayu Mei Andini, Muhammad Denay Widyatama, Nelwan Satria Putra, Maulidatussa`adah Imron, dan Dimas Adam Farhansyah Haq didampingi oleh dosen pembimbing, Yenny Kornitasari, SE., ME. Para mahasiswa FEB ini sukses melaksanakan program secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Pemasukan perekonomian yang kurang dan kemampuan pengelolaan keuangan rumah tangga yang rendah menyebabkan sulitnya pemenuhan kebutuhan primer suatu keluarga. Ibu rumah tangga sebagai pengelola keuangan keluarga terkadang salah mengambil jalan pintas pemenuhan kebutuhan dengan melakukan pinjaman online yang ternyata illegal,” terang Putri selaku ketua tim.
Fision berpusat pada perwujudan kemandirian ekonomi serta peningkatan pendapatan bagi yang didedikasikan bagi anggota PKK yang terjerat pinjaman online illegal. Kelompok ini membantu menyusun gagasan penyelesaian permasalahan pinjaman online illegal. Tidak hanya solusi, pencegahan, dan cara mewujudkan kemandirian ekonomi.
Program Fision berupa lima rangkaian kegiatan yang berkesinambungan. Yaitu edukasi literasi keuangan rumah tangga, edukasi literasi keuangan Fintech Peer to Peer Lending, Coaching Class Kewirausahaan Pembuatan Produk, Coaching Class Kewirausahaan Branding Produk, dan Coaching Class Kewirausahaan Pemasaran Produk.
“Secara garis besar program kami berfokus tentang keuangan dan kewirausahaan. Edukasi literasi keuangan penting guna menguatkan dasar pengetahuan keuangan bagi ibu PKK agar terhindar dari pinjaman online illegal yang merugikan dan berbahaya, dengan mengidentifikasi platifom pinjol yang ilegal” jelas Putri
“Dari pengamatan dan pengakuan mitra, Kelurahan Bunulrejo memiliki potensi wirausaha karena sebagian dari mereka pintar membuat olahan panganan yang bisa dipasarkan sehingga akan menghasilkan banyak keuntungan bagi mereka,” ungkap Putri.
Tim Fision juga membantu memunculkan potensi usaha kuliner yang dapat dikembangkan oleh warga sekitar, dengan memproduksi NuLLo, olahan stik beraneka rasa. NuLLo sendiri sudah dipasarkan melalui platform toko online dan di pasar tradisional dengan harga Rp 10.000,- per 100 gram.
Tidak berhenti di situ. Hasil lain dari Fision adalah terbentuknya Komunitas Anti Pinjol Illegal bernama Kamboja (Kampung Bunul Sejahtera). Komunitas ini bergerak dalam edukasi cerdas mengelola keuangan, mengantisipasi pinjol illegal, dan mengelola produksi Stick Goreng NuLLo bagi warga sekitar.
“Semoga ide kami dapat bermanfaat sehingga tidak ada lagi masyarakat terutama mitra kami yang terjerat pinjaman online illegal serta kemandirian ekonomi dapat terwujud lewat kewirausahaan kreatif yang memanfaatkan kemudahan pemasaran digital,” pungkasnya. (Putri/VQ)