Dosen Politik FISP Universitas Brawijaya (UB) Dr. Faishal Aminuddin., SS.,M.Si menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam acara Workshop bertema “Democracy Backsliding in Asia: Resilience, Responses, Revival”, di Universitat Heidelberg, Jerman (7/12-9/12/2019) lalu.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitat Heidelberg, UB,dan Bertelsmann Stiftung tersebut, Faishal memaparkan tentang kemunduruan demokrasi di Asia.
“Selama 10 tahun terakhir, beberapa negara di Asia harus menghadapi ancaman pembalikan pendulum demokrasi. Penguatan politik identitas dalam pertarungan pemilu dan kebangkitan tokoh-tokoh pemimpin populis makin mengemuka. Saya menganalisis seberapa jauh kedua fenomena politik itu berkontribusi pada kemunduran demokrasi?tentunya Dengan membandingkan temuan dari India, Indonesia dan Filipina,”katanya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya, Faishal menjelaskan bahwa kemunduruan demokrasi berkaitan erat dengan munculnya tokoh-tokoh pemimpin kuat yang menggunakan politik identitas dan ideologi politik sebagai alat perekat dan isu-isu populis yang diangkat dengan kemunduran demokrasi.
Selain Faishal, puluhan ilmuwan politik dari berbagai universitas dunia turut mempresentasikan paper ilmiah dari hasil riset yang mereka lakukan mengenai demokratisasi di Asia.Paper-paper yang dipaparkan dalam workshop tersebut akan ditayangkan dalam Journal of Democratization untuk edisi khusus ganda (double special issue) yang direncanakan terbit pada pertengahan tahun 2020.
Sebagaimana diketahui, jurnal ini adalah jurnal yang berada di jajaran Q1 ranking Scimago untuk studi ilmu politik dan hubungan internasional yang diterbitkan oleh Taylor and Francis.[Faishal/Humas UB]