Dosen Psikologi UB Beri Pelatihan Pelayanan Prima Kepada Pegawai BAPAS Klas 1 Malang

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Dosen Psikologi UB Ilhamuddin Nukman, M.A Beri Pelatihan Pelayanan Prima Kepada Pegawai BAPAS Klas 1 Malang.

Pelayanan prima adalah semangat dari setiap layanan. Memberikan pelayanan prima berarti memberikan perhatian terbaik setiap melaksanakan fungsi layanan. Namun demikian masih banyak yang disalahpahami dari pelayanan prima. Inilah yang disampaikan Dosen Jurusan Psikologi FISIP Universitas Brawijaya (UB) Ilhamuddin Nukman, M.A, dalam kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima di kantor BAPAS Klas 1 Kota Malang, Selasa (21/09/2021).

Menurut Ilhamuddin yang juga menjadi trainer profesional ini, fondasi pelayanan prima ada lima, yaitu Professional, Reliable, Initiative, Motivated, dan Attitude. Professional bermakna setiap proses layanan harus mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku. Reliable berarti konsisten terukur, sesuai, dan tidak berlebihan.

Adapun initiative merujuk pada dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh pengguna layanan. Sementara motivated berarti pelayanan harus didasarkan pada semangat untuk menghasilkan yang terbaik. Dan terakhir adalah attitude, bahwa setiap pelayanan harus mengedepankan cara bersikap yang tepat dan proporsional.

“Pelayanan prima itu sendiri berlandaskan pada dua dimensi dasar, yaitu dimensi prosedur dan dimensi pribadi. Dimensi prosedur merujuk pada sistem dan prosedur dalam memberikan pelayanan. Sementara dari aspek pribadi berkaitan dengan bagaimana mereka berinteraksi dengan pengguna layanan, seperti bertingkah laku, bersikap, dan keahlian verbal,” jelasnya.

Pada kesempatan ini pula, Coach Ilham, sapaan akrab Ilhamuddin, berbagi tips bagaimana mengelola mood atau suasana hati pada saat memberikan pelayanan. Menurutnya, sangat manusiawi jika ada perubahan mood pada diri kita, karena salah satu aspek psikologis yang tidak dapat kita kendalikan adalah suasana hati.

Menurut Ilham, suasana hati dan responnya sangat personal, oleh karena itu dapat seketika muncul. Meski demikian bukan berarti kita tidak dapat mengelola reaksi emosional kita pada saat mengalami perubahan mood ini. Salah satu caranya adalah dengan mengubah gerakan.

“Emosi memiliki kepanjangan energy of motion atau energi dari gerakan. Metode perubahan gerakan ini sangat sederhana, yaitu dengan berpindah posisi, pindah tempat duduk, berjalan, menggerakkan badan, atau gerakan lainnya. Sehingga dengan adanya gerakan atau perpindahan ini terjadi, memungkinkan muncul perubahan mood setelahnya,” paparnya.

Di akhir sesi, Ilhamuddin berharap agar para petugas BAPAS tidak berhenti belajar dan terus berusaha mengembangkan diri melalui berbagai aktivitas pembelajaran mandiri atau kegiatan pengembangan diri yang difasilitasi oleh BAPAS Malang.

“Tugas kita di masa mendatang mungkin saja akan lebih sulit dan kompleks, oleh karena itu kita harus selalu siap sedia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab apapun situasi dan kondisinya,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim Dosen UB bekerjasama dengan BAPAS Kelas 1 Malang. Kepala BAPAS Malang Sugandi menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik ini sehingga diharapkan kegiatan-kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di BAPAS Malang.

“Ke depan perlu ada lebih banyak sinergi dengan perguruan tinggi dengan melibatkan para akademisi dalam membantu program-program yang dilaksanakan oleh BAPAS,” kata Sugandi.

Kegiatan ini diikuti oleh Pegawai BAPAS Malang baik secara daring maupun luring. Sebagian pegawai mengikuti kegiatan secara langsung dari kantor BAPAS Kelas 1 Malang, sementara sebagian lainnya mengikuti secara daring. Kalimin, salah seorang peserta, menilai materi yang disampaikan dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan dan strategi dalam memberikan pelayanan prima. Secara umum, para peserta merasa sangat puas dengan kegiatan ini. [Ihm/Humas UB]