Tim Doktor Mengabdi UB perkenalkan mesin pasteurisasi otomatis yang dilengkapi dengan mesin pemisah lemak susu. Sehingga susu yang diproses dengan alat ini memiliki homogenitas baik dan stabil dalam penyimpanan sebelum dijual.
“Susu yang yang memiliki homogenitas baik dan stabil artinya tidak memiliki lapisan lemak di atasnya. Susu ini lebih lama masa penyimpanannya dan lebih disukai konsumen,” ungkap Dyah Kinasih Wuragil,S.Si.,MP.,M.Sc, anggota DM sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Hewan.
DM UB yang dilaksanakan di Desa Wisata Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar ini diketuai Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES. Pada Sabtu (8/10/2022) dilaksanakan monitoring dan evaluasi dari LPPM UB yang diwakili Prof. Dr. Gatot Ciptadi, Ir, DESS, IPU Asean Eng.
Tujuan DM ini yakni Upaya Penyiapan Desa Wisata Krisik dengan optimasi potensi wisata alam dan budaya, serta optimasi komoditas utama yang dihasilkan Desa Krisik untuk meningkatkan ekonomi warga. Desa Krisik memiliki komoditas utama peternakan sapi perah dan sebagai salah satu pemasok utama susu segar untuk kebutuhan industri susu nasional.
Program ini sudah memasuki tahun ketiga. Pada tahun ketiga ini fokus pengembangan komoditas peternakan dilakukan melalui peningkatan kualitas susu pasteurisasi. Susu ini merupakan hasil kelompok kreatif Krissmilk yang terdiri dari Ibu-Ibu PKK Desa Krisik.
Pengenalan dan pelatihan mesin pasteurisasi bekerjasama dengan Lastrindo Engineering. Namun, selain Pelatihan Penyiapan Susu Pasteurisasi kegiatan lain yang dilaksanakan tahun ini yakni menyiapkan dan meningkatkan potensi alam Desa Krisik dengan pelatihan pembukaan jalur pendakian gunung dengan prosedur keselamatan pendakian dan pengamanan pendaki oleh pengelola wisata.[tim/siti rahma]