Cegah Penyakit Ginjal dengan Rutin Lakukan Screening

dr. Atma Gunawan, Sp.PD-KGHPenyakit ginjal menjadi salah satu permasalahan serius di Indonesia. Berdasarkan data BPJS Kesehatan, sebanyak tiga juta pasien mengajukan klaim atas penyakit saluran kemih ini pada trimester ketiga di tahun 2015 dan membutuhkan biaya lebih dari 3 trilyun rupiah. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes saat membuka acara Seminar Peningkatan Kewaspadaan dan Pencegahan Penyakit Ginjal dan Hipertensi, Sabtu (19/03/2016). Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium GPP Lantai 6 Gedung FK UB.

Dikatakan Andarini, penyakit ginjal dapat dicegah dengan beberapa tindakan preventif, salah satunya dengan mengelola hipertensi yang merupakan pemicu utama terjadinya penyakit ginjal. “Semoga dengan seminar ini dapat memberi informasi dan edukasi kepada pasien dan masyarakat luas sehingga warga Indonesia bisa lebih sehat lagi,” ucapnya.

Senada dengan dekan, Ketua Pelaksana dr. Atma Gunawan, Sp.PD-KGH menyampaikan, deteksi dini penyakit ginjal masih belum populer di Indonesia. “Jika warga Indonesia rajin melakukan screening untuk mendeteksi penyakit ginjal minimal sekali dalam setahun, maka penyakit kronis ini akan dapat ditanggulangi,” katanya.

Seminar ini merupakan rangkaian Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2016 oleh Persatuan Dokter Ahli Penyakit Ginjal dab Hipertensi (PERNEFRI) Malang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia, Asosiasi Dokter Pelayanan Primer Malang (Apel Prima), BPJS, dan FK-UB.

Sebelumnya telah dilakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit ginjal. Diantaranya screening terhadap 520 orang, menyebar brosur deteksi dini penyakit ginjal, dan iklan yang berisi pesan untuk peduli ginjal di radio.

Beberapa materi disampaikan dalam acara ini, yaitu Tatalaksana Hipertensi pada Fasilitas Kesehatan Tigkat Pertama oleh dr. Nursamsu, SpPD-KGH, Deteksi Dini Kelainan Ginjal Pendekatan pada Pasien dengan Proteinuria oleh dr. Atma Gunawan, Sp.PD-KGH, dan Pendekatan pada Pasien Hematuria oleh Dr. dr. Krisni Subandiyah, SpA (K). [Irene]