Penggunaan berlebihan pewarna sintetis pada makanan akan menyebabkan berbagai gangguan, mulai dari munculnya alergi tertentu hingga kerusakan organ tubuh yang berujung pada kematian. Jika diteruskan hal tersebut akan menjadikan kerugian yang berlanjut terlebih pada gangguan kesehatan, serta ekonomi.
Oleh karena itu, lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) menciptakan sebuah mesin ekstraksi beta carotene berbasis ultrasound transducer array atau yang diberi nama “CAROTECH” sebagai upaya peningkatan penggunaan pewarna alami di Indonesia.
Mereka adalah Karlina Wijayanti (Teknologi Industri Pertanian 2021) sebagai ketua tim, bersama empat anggota yakni, Adindanovia Putri A.P (Ilmu Teknologi Pangan 2020), Iham Fatturohman Hamzah (Teknik Elektro 2021), Arshelya Diva A.P (Teknologi Industri Pertanian 2020), dan Chrizna Rahmad Ibrahim (Teknik Lingkungan 2020).
CAROTECH atau Beta Carotene Extraxtion Machine merupakan inovasi mesin yang dikhususkan untuk mengekstraksi senyawa beta carotene berbasis ultrasound transducer array terintegrasi arduino uno yang dilengkapi dengan kontrol suhu dan waktu.
Mesin ini mampu mengekstraksi senyawa beta carotene pada komoditas pertanian menjadi lebih mudah, sederhana dan efisien. Dengan adanya gelombang kavitasi yang diciptakan oleh ultrasound akan mempermudah pemisahan senawa beta carotene pada sampel.
“Inovasi CAROTECH diharapkan dapat memberikan manfaat pada industri di Indonesia untuk lebih aware dalam penggunaan pewarna sintetis dan berganti menjadi pewarna alami yang berasal dari komoditas pertanian serta sebagai upaya meningkatkan keamanan pangan di Indonesia,” jelas Karlina.
Dibawah bimbingan dosen Bapak Dr.Agr.Sc. Dimas Firmanda Al Riza, ST., M.Sc, CAROTECH berhasil didanai Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) tahun 2023. [*/Irene]