Andrew Elnathan, yang akrab dipanggil Endru, El, atau An, merupakan perwakilan UB For SMUN Batch 7 dari Universitas Brawijaya. Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, FISIP, angkatan 2023 asal Bandung, ini bersama enam orang dari tim UB MUN CLUB telah berhasil menorehkan prestasi di ajang bergengsi Model United Nations (MUN) yang diselenggarakan di National University of Singapore (NUS) pada tanggal 4 – 7 Juni 2024 (4-7/6/24).
Tim UB For SMUN merupakan kolaborasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum. Para delegasi yang bertanding adalah Alyssa Valasandra Wirawan, Ribby Aura Khansa, Sekar Seruni Jiwadara Srikandi Papua, Muhammad Luthfi Subhan, Gabriel Petra Edith Febriandhini, Gabby Esther Gracia, Evelyn Mayumi Chentry, dan Salwa Aina Nisaa.
Selama di Singapura, tim ini berkompetisi dengan delegasi dari lebih dari 20 negara. Dari tim ini, dua orang berhasil meraih penghargaan, yaitu dirinya dengan predikat Outstanding Delegate (setara juara 2) dan rekannya dengan penghargaan Best Position Paper. Andrew menjelaskan bahwa alasan pemilihan Singapura sebagai lokasi MUN adalah karena lokasinya yang dekat dengan Indonesia serta biaya yang lebih terjangkau dibandingkan MUN di Eropa. Selain itu, MUN di NUS dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia dengan peserta yang sangat kompetitif.
Namun, perjalanan Andrew dan timnya tidaklah mudah. Mereka menghadapi berbagai kendala, baik mental maupun fisik.
“Awalnya saya merasa insecure bertemu dengan peserta dari negara-negara maju seperti Singapura, China, dan negara-negara Eropa. Tapi kami memilih untuk terus berdoa, percaya diri, dan melakukan yang terbaik apapun hasil akhirnya,” ungkap Andrew. Selain itu, kelelahan fisik juga menjadi tantangan yang harus dihadapi setelah tiba di Singapura, namun mereka tetap disiplin dan bekerja keras.
Model United Nations adalah kegiatan di mana peserta berperan sebagai diplomat/delegasi suatu negara dalam suatu dewan seperti UNICEF. Mereka dinilai berdasarkan kemampuan diplomasi, negosiasi, pembuatan pidato, dan penyusunan resolusi. Beberapa predikat penghargaan yang bisa diraih di Model United nations sendiri adalah Best Delegate (juara 1), Outstanding Delegate (setara juara 2), Honorable Mention (setara juara 3), Verbal Commendation dan Best Position Paper.
Bukan cuma pengalaman lomba, para mahasiswa ini juga merasakan berinteraksi dengan warga Singapura. “Orang-orang Singapura sangat ramah dan membantu. Mereka memberi kami rekomendasi tempat makan dan transportasi kembali ke hotel,” kata Andrew.
Andrew berharap dapat menyebarkan semangat MUN di Universitas Brawijaya dan di Indonesia agar semakin banyak generasi muda yang berkembang soft skills-nya melalui kegiatan ini. Ia juga bercita-cita untuk menjadi chair (juri dalam MUN) di Indonesia dan luar negeri. Andrew mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan Universitas Brawijaya untuk bisa mengikuti MUN di Singapura.
“Saya sangat bersyukur bisa merasakan ini semua dan berterima kasih kepada UB atas kesempatannya,” tutup Andrew. (dea/VQ)