18 Dokter Spesialis Baru diharapkan Mau Mengabdi di Pelosok Tanah Air

 

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran UB kembali melantik dokter sepesialis baru sebanyak 18 orang pada periode Juli 2016. Dengan semakin bertambahnya jumlah dokter spesialis diharapkan mampu memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, biaya kesehatan yang semakin meningkat dan globalisasi pelayanan kesehatan. Pelantikan Dokter Spesialis Baru ini digelar Jum’at (29/7/2016) di Auditorium Gedung Dekanat FK UB lantai 6.

Ketua PPDS FKUB dr. Eko Arisetijonon, SpS(K) mengatakan dengan dilantiknya dokter spesialis baru merupakan babak baru dalam pengabdiannya kepada masyarakat secara maksimal serta dengan diberlakukannya AFTA maka dokter spesialis wajib meningkatkan kemampuan baik dibidang keilmuan maupun keprofesiannya agar dapat menjadi tuan di negeri sendiri.

Sedangkan Dekan FK UB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes dalam sambutannya juga mengatakan kepada dokter spesialis baru untuk mengikuti program wajib kerja 1 tahun dari pemerintah untuk memilih kuota di lokasi Jawa Timur, Nusat Tenggara Timur dan Papua.

“Program ini untuk mengisi kekosongan dokter spesialis yang selama ini tidak bisa terpecahkan. Selanjutnya nanti saudara akan menghadapi permasalahan antara lain keterbatasan peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit daerah yang anda tuju dan anda harus bisa mengoptimalisasikan kemapuan anda dengan keterbatasan yang ada,” kata Sri Andarini.

Hal senada juga diutarakan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes dengan mengatakan Indonesia menargetkan pencapaian Universal Health Coverage melalui penerapan Jaminan Kesehatan Nasional. Maka, kesiapan dokter akan dipertaruhkan karena setiap dokter yang bertugas baik di sektor pemerintah maupun sektor swasta harus siap melayani masyarakat secara profesional tanpa membeda-bedakan status sosialnya.

“Hal ini menjadi tantangan bagi profesi ini karena mengharuskan dokter dan rumah sakit untuk memberikan pelayanan efisien namun tetap menjaga kualitas layanannya,”  ujar dr. Restu.

Pada pelantikan dokter spesialis periode kali ini terdiri dari 3 orang dari Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 3 orang dari Ilmu Kesehatan Anak, 2 orang dari Ilmu Kedokteran Emergensi, 3 orang dari Ilmu Bedah, 6 orang dari Radiologi, 1 orang dari Ilmu Penyakit Dalam.[dimas]