Eksplor Potensi Porang, Pusat Riset Porang UB Gelar Seminar Internasional

The International Symposium of the Porang and Konjac (ISPK)
The International Symposium of the Porang and Konjac (ISPK)

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsumsi makanan sehat menjadikan porang dan konjac sebagai alternatif pangan. Potensi kedua produk ini dibahas oleh Porang Research Center atau PUIPT Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia (PUIPT P4I) Universitas Brawijaya dalam The International Symposium of the Porang and Konjac (ISPK) 2024, Kamis (28/11/2024).

Acara seminar ini dilaksanakan secara hybrid dan bertempat di ijen Suite Resort & Convention, Malang dengan mengusung tema “Frontiers in Porang and Konjac: Exploring Innovation and Discoveries.” yang merupakan kegiatan seminar internasional pertama yang diselenggarakan oleh PUIPT P4I.

Menurut Mufidah Afiyanti, SP., Ph.D selaku Ketua Pelaksana ISPK. Menurut Mufidah, konferensi ini menyediakan platform bagi para ahli dari berbagai latar belakang untuk berkumpul bersama, berbagi pengetahuan, dan membangun hubungan yang mendorong kemajuan teknologi dan riset di masa depan. “Keragaman perspektif yang dibawa oleh setiap peserta mampu memperkaya diskusi dan memperkuat kolaborasi global dalam menghadapi tantangan yang akan datang”, jelasnya.

Prof. Ir. Simon Bambang Widjanarko, M.App.Sc.
Prof. Ir. Simon Bambang Widjanarko, M.App.Sc.

Dari kegiatan ini, Ketua PUIPT P4I, Prof. Ir. Simon Bambang Widjanarko, M.App.Sc., berharap dapat terjalin kolaborasi riset yang produktif serta kerjasama yang konstruktif dalam rangka pengembangan komoditas porang.

Seminar ini, terbagi menjadi 3 sesi yaitu plenary session 1, plenary session 2, dan parallel session. Pada plenary session 1, penyampaian materi disampaikan oleh Prof. Lin Jenshinn (National Pingtung University of Science and Technology, Taiwan) dan Shinichiro Kuroki, Ph.D (Kobe University, Japan).

Pada plenary session 2, penyampaian materi disampaikan oleh Prof. Dr. Edi Santosa, SP., M.Si (IPB, Indonesia) secara online, dilanjutkan paparan materi oleh Antarjo Dikin, Ph.D. (Badan Karantina Indonesia) dan Ratih Pratiwi, S.TP, M.Si, M.Econ (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia) secara offline.