
Tiga Mahasiswa Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) membuat inovasi “Soundbook Kearifan Lokal: Studi Eksperimental Literasi Kesehatan Mental terhadap Belief dan Value Kebencanaan” pada Siswa Sekolah Dasar Jabung Kabupaten Malang. Mereka adalah Salwa Humaira Ramadhani, Agnes Damarela Korin, dan Shiva Putri Herninda.
Ketua Tim Salwa Humaira Ramadhani menyampaikan, Indonesia dikenal sebagai negara yang rentan terhadap bencana alam karena posisinya berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, memiliki sejumlah gunung berapi dan sungai, serta populasi yang besar.
Salah satu daerah yang rentan adalah Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, dengan tingkat kerentanan terhadap bencana longsor yang sebagian besar tergolong sedang dengan persentase sebesar 45,93%. Namun tingkat kesadaran dan keterlibatan masih cukup rendah. Kurangnya kesiapan masyarakat dan sekolah dalam menghadapi bencana telah menyebabkan banyak korban jiwa saat bencana melanda.
“Pengurangan risiko bencana dapat dicapai melalui keberlanjutan dan partisipasi seluruh masyarakat, dengan fokus pada kesiapsiagaan bencana. Oleh karena itu edukasi mitigasi bencana pada anak usia dini atau sekolah dasar penting karena mereka merupakan generasi masa depan yang perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi berbagai situasi darurat termasuk bencana alam,” jelas Salwa.
Menurutnya anak-anak memerlukan kemandirian serta kemampuan untuk membuat keputusan yang cepat ketika menghadapi bencana alam, meskipun ada orang dewasa di sekitar mereka. Sehingga akan lebih baik jika anak-anak dibekali pengetahuan mengenai kebencanaan.
“Soundbook ini akan menjadi salah satu media alternatif untuk membantu proses psikoedukasi mengenai mitigasi kebencanaan pada anak-anak. Dengan media yang menarik dan interaktif, seperti buku yang bergambar dan bersuara diharapkan lebih menarik perhatian anak dan tentunya bisa memberikan pembelajaran yang lebih mudah dipahami oleh anak-anak. Sehingga mereka dapat menjadi lebih siap dan tangguh menghadapi bencana,” ujar Salwa.
Soundbook ini juga mengadaptasi value and belief yang dipercaya oleh masyarakat setempat sehingga akan lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Melalui bimbingan dosen Elmy Bonafita Zahro, S.Psi., M.Psi, penelitian ini berhasil didanai oleh Kemdikbudristek melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial Humaniora tahun 2024.
Pada hasil penelitian diperoleh bahwa Soundbook kearifan lokal yang diterapkan sebagai metode edukasi literasi kesehatan mental kebencanaan menunjukkan dampak yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman anak-anak. Dibandingkan dengan kelompok anak yang tidak menerima edukasi tersebut, kelompok anak yang mendengarkan Soundbook menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam pemahaman tentang kebencanaan.
Temuan ini mengindikasikan bahwa pendekatan inovatif seperti penggunaan Soundbook dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan anak-anak tentang cara menghadapi dan merespons bencana.
“Soundbook kearifan lokal ini sedang dalam tahap pengembangan, masih memerlukan banyak evaluasi agar Soundbook siap digunakan masyarakat luas. Kami berharap pengembangan Soundbook ini tidak berhenti pada skala penelitian dan program PKM saja, tetapi terus dikembangkan dan dioptimasi,” tambah Agnes selaku salah satu peneliti.
Shiva melanjutkan pernyataan Agnes bahwa Ia berharap penelitian ini bisa menjadi salah satu media pembelajaran untuk anak yang bisa diakses seluruh masyarakat.
“Dengan penelitian ini, diharapkan Soundbook dapat menjadi alat efektif untuk mendidik anak-anak tentang kebencanaan, meningkatkan pemahaman, serta membantu mereka dalam merespons dan menghadapi situasi darurat. Hal ini diharapkan dapat menjadi kontribusi yang nyata dari mahasiswa UB dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana di Indonesia saat ini,” pungkas Agnes. [Salwa/Irene]