Ecoclean, Peluang Usaha dari Limbah Kulit Kopi di Desa Tirtoyudo

Di tengah semakin meningkatnya perhatian terhadap masalah lingkungan dan pengelolaan limbah, Desa Tirtoyudo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan ekoenzim yang bersumber dari limbah kulit kopi menjadi produk ecoclean. Program pengabdian masyarakat ini memperoleh dukungan dari hibah yang disediakan oleh Paragon Paradesa, sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh PT Paragon Technology and Innovation dan bekerjasama dengan tim dosen dan kelompok Masyarakat setempat. Ketua tim pengabdian masyarakat, Dr. Eng. Elya Mufidah dari Universitas Brawijaya, bersama anggotanya, M. Fathoni S.Kep., Ns., MNS (Universitas Brawijaya), Dian Anisa Rokhmah Wati (Universitas Hasyim Asy’ari Jombang), dan Nur Afni Rachman, M.Med.Kom (Politeknik Negeri Jember), mengadakan pendampingan di Balai Desa Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Acara ini melibatkan kelompok lansia Karang Werda dan Pekerja Migran Indonesia. Acara di buka oleh Camat Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Joanico Da Costa, MM, yang kemudian dihadiri juga oleh perangkat desa setempat serta perwakilan pihak PT Paragon Technology and Innovation, Nita Ani Dia Utami yang juga menjabat sebagai Customer Business Development East Java 2.

Desa Tirtoyudo, yang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi, setiap tahun menghasilkan limbah kulit kopi dalam jumlah besar. Jika limbah ini tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang berdampak buruk pada ekosistem sekitarnya. Untuk menangani masalah ini, melalui program Paragon Paradesa, sekelompok dosen bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat mengembangkan program pengolahan limbah kulit kopi. Program ini menjadikan ekoenzim kulit kopi yang selama ini diproduksi dapat dimanfaatkan sebagai beberapa produk pembersih rumah tangga, contohnya Ecoclean Deterjen, Ecoclean Body Wash, dan Ecoclean Sabun Cuci Piring.

Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi dampak negatif limbah kopi terhadap lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat Desa Tirtoyudo. Dengan demikian, program ini menjadi contoh nyata upaya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Program Ecoclean yang dilaksanakan di Desa Tirtoyudo, Kabupaten Malang, telah berhasil memberikan wawasan baru bagi masyarakat tentang bagaimana limbah dapat diubah menjadi produk yang bernilai tinggi. Dalam pelatihan dan pendampingan, warga diajari cara memanfaatkan limbah kulit kopi untuk menghasilkan ekoenzim,  yang kemudian dapat diolah menjadi produk pembersih rumah tangga seperti sabun mandi cair, sabun cuci piring, dan deterjen.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemberdayaan masyarakat yang melibatkan komunitas Karang Werda dan Purna Pekerja Migran di desa tersebut. Dengan keterampilan baru ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mampu mengelola limbah secara efektif tetapi juga dapat menciptakan peluang usaha baru yang berpotensi meningkatkan pendapatan mereka.

Masyarakat Desa Tirtoyudo merespons program ini dengan antusiasme tinggi. Banyak warga yang melihat potensi besar dari produk Ecoclean, tidak hanya untuk kebutuhan sendiri tetapi juga sebagai peluang bisnis. Dukungan dari Universitas Brawijaya dan PT Paragon Technology and Innovation dalam bentuk pelatihan dan pendampingan juga diharapkan dapat membantu masyarakat mengembangkan usaha ini menjadi lebih besar dan berkelanjutan.

Program Ecoclean ini tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga membawa misi lingkungan yang kuat. Dengan mengurangi limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan, Desa Tirtoyudo diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam hal pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Melalui program ini, Desa Tirtoyudo tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Kedepan, masyarakat optimis bahwa produk-produk Ecoclean dapat menjadi kebanggaan lokal yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas. (dse/Humas UB)