DSAB FIB Jajaki Kerja Sama Internasional dengan Empat Universitas di Malaysia

Penerimaan Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel, M.Hum., dan Nindyo Budi Kumoro, M.A di City University
Penerimaan Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel, M.Hum., dan Nindyo Budi Kumoro, M.A di City University

Menindaklanjuti himbauan Rektor Universitas Brawijaya (UB) dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) untuk meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, tanggal 2-7 November 2023, delegasi Departemen Seni dan Antropologi Budaya (DSAB) yang terdiri dari Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel, M.Hum., dan Nindyo Budi Kumoro, M.A., berangkat ke Negeri Jiran, Malaysia.

Sebelum berangkat, telah diadakan koordinasi persiapan secara daring dengan empat Universitas di Malaysia tersebut, yaitu Universitas Malaya, Universitas Putra Malaysia, Universitas Malaysia Sarawak, dan City University. Semuanya menyambut baik inisiatif kerja sama dari FIB UB ini dan siap melakukan diskusi-diskusi tentang kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan bersama.

Menurut Kepala DSAB, Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel, M.Hum., langkah ini diambil selain karena himbauan Rektor dan Dekan, tetapi yang lebih penting adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dalam pengelolaan dua program studi, yaitu Antropologi dan Seni Rupa Murni yang tahun ini telah memperoleh status akreditasi internasional.

“Kunjungan kerja sama ini lebih dimaksudkan untuk memastikan adanya dokumen-dokumen kerja sama tetapi juga untuk menyiapkan beberapa kontrak kerja sama dengan universitas mitra yang akan menjadi bagian dari program kerja kedua program studi pada tahun 2024,” tegasnya.

Ringkasnya, selain kesepakatan tentang beberapa dokumen perjanjian (MoU dan MoA), ada juga beberapa dokumen kontrak kerja (Implementation Agreement/IA) dengan masing-masing universitas.

Di Universitas Malaya, ada kontrak kerja dalam hal Visiting Professor untuk PS Antropologi. Di Universitas Putra Malaysia ada kontrak kerja dalam hal Penelitian dengan PS Antropologi. Di City University ada kontrak kerja dalam hal workshop dan pameran batik dengan PS Seni Rupa Murni. Di Universitas Malaysia Sarawak ada kontrak kerja dalam hal Penelitian dengan PS Antropologi dan Visiting Professor dengan PS Seni Rupa Murni.

Menurut Dr. Hipo, kesepakatan-kesepakatan ini adalah hal-hal yang dipandang paling mungkin dikerjakan bersama di tahun 2024 dengan mempertimbangkan ketersediaan dana di kedua universitas. Dalam hal penelitian, disepakati bahwa program kerja sama dapat dimulai dengan memanfaatkan dana-dana rutin yang sudah ada sambil secara bersama-sama menyusun proposal untuk mengakses dana-dana grant internasional.

Ada juga kesepakatan-kesepakatan tentang tema-tema penelitian. Tema Migrasi dengan Universitas Malaya. Tema kebudayaan, warisan budaya, dan makanan dengan Universitas Putra Malaysia. Tema seni dan ritual dengan Universitas Malaysia Sarawak dan City University.

Ditambahkan oleh Nindyo, kontrak kerja tahun 2024 ini diturunkan dari MoA yang berisi poin-poin perjanjian yang bersifat general.

“Ini menunjukkan bahwa masing-masing program studi masih memiliki peluang untuk membangun kesepakatan atau kontrak kerja baru yang tentunya disesuaikan dengan ketersediaan dana,” tandasnya.

Selama proses diskusi kerja sama, kedua pihak menyadari bahwa kerja sama ini penting dan sangat dibutuhkan dalam kerja pendidikan di universitas, tetapi disadari juga bahwa perbedaan regulasi antar negara membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses penyesuaian.

“Itulah sebabnya, hingga kami pulang ke Indonesia, mayoritas dokumen masih terus berproses dan kami terus melanjutkan komunikasi hingga final mendapatkan dokumen-dokumen tersebut,” tegas Nindyo.

Selain upaya-upaya tersebut, dalam semester ini, PS Antropologi sudah mulai membuka beberapa kelas yang diajarkan dalam Bahasa Inggris. PS Seni Rupa Murni sudah mulai melakukan aktivitas pameran dan loka karya batik di Australia.

“Dengan adanya beberapa kontrak kerjasama dengan empat universitas di Malaysia ini, mulai tahun 2024, DSAB memiliki semakin banyak aktivitas internasional, untuk menambah aktivitas-aktivitas internasional lain yang selama ini sudah berjalan rutin, seperti Program 3 in 1, kuliah tamu, penelitian dan publikasi bersama, kelas berbahasa inggris, dan lain-lain,” papar Dr. Hipo. [dts/OKY/Humas UB]