Dr. dr. Paksi Satyagraha Paparkan Hasil Disertasi tentang Striktur Uretra

Dr. dr. Paksi Satyagraha, M.Kes., Sp.U (K)

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dr. Paksi Satyagraha, M.Kes., Sp.U (K) memaparkan hasil disertasinya, Selasa (16/07/2024), di Auditorium Lantai 6 Gedung A FKUB. Melalui penelitian yang dilakukan untuk disertasi Program Doktor Program Studi Ilmu Kedokteran Minat Biomedik, Paksi dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor.

Ia memaparkan penelitian disertasinya yang berjudul “Pengaruh Pemberian Modified Platelet Rich Plasma (mPRP) terhadap Pencegahan Terjadinya Rekurensi Striktur Uretra pada Model Hewan Coba Kelinci New Zealand melalui Perubahan Matriks Ekstraselular, Ekspresi iNOS dan TNF-α”.

Disampaikan Paksi, striktur uretra atau penyempitan lumen uretra dapat mengganggu aliran urin dari kandung kemih. Hal ini disebabkan karena terbentuknya jaringan parut pada dinding uretra.

Urethroplasty merupakan standar emas untuk tatalaksana striktur uretra dengan angka keberhasilan 85-95 persen. Namun urethroplasty memiliki kelemahan, yakni tingkat kesulitan yang tinggi, dan tidak semua ahli urologi dapat melakukannya.

Internal Urethrotomy dan dilatasi uretra masih merupakan prosedur yang paling sering dipilih untuk tatalaksana striktur anterior, namun tindakan ini memiliki kegagalan yang tinggi mencapai 40-60 persen. Selain itu angka rekurensi terhadap striktur untuk tindakan ini juga tinggi.

Untuk menekan angka rekurensi terdapat beberapa terapi adjuvan, antara lain penambahan Mitomycin C (MMC) dan Triamcinolone. Kombinasi Direct Visual Internal Urethrotomy (DVIU) dan MMC dapat mencegah pembentukan bekas luka dengan cara menghambat proliferasi fibroblas.

Platelet Rich Plasma (PRP) diketahui mampu meningkatkan viabilitas dan kemampuan proliferatif cell line myoblast dan menghambat ekspresi TGF-β untuk mencegah terjadinya fibrosis, yang pada prosesnya juga akan menghambat upregulasi inducible nitric oxide (iNOS) dan Tumor Necrosis Factor (TNF-α), serta menghambat peningkatan total kolagen.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratoris pada hewan coba kelinci New Zealand pejantan. Modified PRP (mPRP) dibuat dengan menambahkan anti transforming growth factor (TGF-β1 pada PRP.

Melalui penelitian tersebut, didapatkan pemberian mPRP menurunkan jalur inflamasi melalui penurunan jumlah sel inflamasi periluminal, iNOS dan TNF-α. Pemberian mPRP juga dapat menurunkan jalur ekstraseluler matriks pada hewan coba kelinci New Zealand. Dan dapat menghambat rekurensi striktur uretra pada hewan coba dibuktikan dengan menurunnya panjang striktur dan menambah diameter lumen uretra.

Dr. dr. Paksi Satyagraha, M.Kes., Sp.U (K) mengenyam pendidikan S1 dan S2 di Universitas Padjajaran, dan mengambil spesialis Urologi di Universitas Airlangga. Saat ini Ia menjabat sebagai Staf Pengajar di FKUB dan Staf Medik Fungsional Departemen Urologi RSUD dr. Saiful Anwar Malang. [Irene]