Program Studi Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) pada Senin (24/6/2024) melaksanakan Desiminasi/Promosi Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Mata/Infeksi dan Imunologi Dr. dr. Ovi Sofia, Sp.M(K).
Kegiatan pemaparan hasil penelitian disertasi dan pemikiran ke depan oleh Dr. dr. Ovi Sofia, Sp.M(K) ini dilaksanakan di Auditorium Lantai 6 Gedung A FK UB.
Selain dihadiri keluarga, kerabat, dan tim promosi, desiminasi ini dihadiri juga oleh Dekan FK UB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med., SpA(K). Sedangkan tim promotor sendiri terdiri dari Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes., Sp.ParK (Promotor), Dr. dr. Seskoati Prayitnaningsih, Sp.M (K) (Ko-Promotor 1), Dr. dr. Hani Susianti, Sp.PK(K) (Ko-Promotor 2), serta Prof.Dr.dr. Teguh Wahju S, DTM&H.,M.Sc.,SpParK. (Penguji 1), dr. Hidayat Sujuti, SpM.(K).,Ph.D (Penguji 2), dan Prof. dr. Suhardjo, SU.,SpM.(K) (Penguji Luar).
Dengan judul disertasi “ Analisis Kadar dan Rasio Sitokin Respon Imun Th1, Th17, Treg serta Kadar Laktoferin Air Mata sebagai Faktor Risiko Toksoplasmosis Okuler ”, dr. Ovi dalam pemaparannya menyampaikan bahwa tujuan penelitiannya ini didasari atas minat dan kepedulian mendalam terhadap kasus toksoplasmosis okuler yang merupakan penyebab terbanyak uveitis posterior di Indonesia.
Toksoplasmosis okuler memiliki dampak klinis dan sosial yang sangat besar, karena berpotensi menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen, dan mengandung risiko rekurensi seumur hidup bagi individu yang pernah terpapar infeksi Toxoplasma gondii.
Dari hasil penelitiannya dr. Ovi menyampaikan 11 kesimpulan yang mana keseluruhan hasilnya menunjukkan bahwa respons imun Th1, Th17, dan Treg berperan dalam terjadinya TO, namun peran respons imun Th1 lebih dominan dibandingkan Th17 dan Treg.
Dari hasil kesimpulan tersebut dr. Ovi juga menyampaikan beberapa saran untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yaitu diantaranya penelitian lanjutan untuk menganalisis potensi IFN-α sebagai penanda biologis untuk memprediksi terjadinya TO pada kelompok seropositif, menganalisis pengaruh polimorfisme genetik pada gen yang mengkode sitokin, yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini, penelitian prospektif dengan waktu penelitian yang lebih panjang, pengelompokan sampel sesuai stadium infeksinya dan melakukan perbandingan profil sitokin di serum dengan humor akuos pada pasien dengan lesi TO atipikal, serta Memasukkan seluruh faktor yang sudah diteliti, data demografi, dan parameter klinis ke dalam suatu algoritma machine learning untuk mendapatkan penanda biologis yang dapat memprediksi terjadinya TO pada kelompok individu seropositif. (ronny/humasub)