Dosen Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam tim Dosen Mengabdi (DM) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Kelompok tersebut diketuai Dr. Imam Hanafi, MS, M.Si. M.Si (Fakultas Ilmu Administrasi) dan didukung oleh Dr. Achadiah Rachmawati, S.Pt, M.Si (Fakultas Peternakan), Dr. Putu Hadi Setyarini, ST, MT (Fakultas Teknik) dan Mas Ayu Ambayoen, SP, M.Si (Fakultas Pertanian).
Mereka memfokuskan pada peningkatan penampilan produksi itik melalui perbaikan pakan, pengaturan reproduksi melalui bibit unggul, dan manajemen SDM. Sebab usaha peternakan itik di Kecamatan Nglegok umumnya berskala sedang dan menjadi rujukan pembelian telur itik mentah dari daerah lain. Meski berternak itik adalah pekerjaan sampingan yang sudah dilakukan secara turun temurun, disamping pekerjaan utama sebagai petani.
Namun peternak mengalami kendala kualitas telur itik yang tidak sesuai harapan. Seperti kulit telur tipis, tidak berbentuk sempurna, dan retak yang mencapai 15% dari hasil panen setiap harinya. Penurunan kualitas telur berimbas pada harga jual di pasaran yang berpengaruh langsung pada usaha perternakan.
Menyikapi hal itu tim DM memberikan solusi dengan memperbaiki formulasi pakan itik petelur melalui penambahan probiotik, enzim dan kalsium-fosfat. Perbaikan pakan berdampak signifikan pada peningkatan kualitas telur itik, ditandai dengan berkurangnya jumlah telur yang kulitnya tipis dan tidak berbentuk sempurna menurun menjadi 10%.
Disamping itu mereka juga menggunakan bibit unggul Mojosari-Albino (MA), yang diharapkan mendukung perbaikan kualitas dan kuantitas telur itik. Lalu diadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha ternak itik dan manajemen SDM dalam pelaksanaan lapang. Karena pemasaran telur itik belum terorganisir dengan baik melalui kelompok ternak maupun Badan Usaha Milik Desa.
Menurut Salah satu anggota tim, Dr. Achadiah, faktor-faktor penting dalam usaha peternakan itik meliputi manajemen pemeliharaan, terutama pakan dan reproduksi. Sehingga diharapkan melalui kegiatan pengabdian ini dapat mendukung ketersediaan pakan baik secara kuantitas dan kualitas, memperbaiki kualitas telur dan indukan dengan menerapkan pengembangan pengaturan manajemen reproduksi. Serta meningkatkan keterampilan dan pendapatan peternak. (dta/Humas UB)