Dosen UB Bangun GIS Respon Semeru untuk Bantu Evakuasi

SIARAN PERS
2 Januari 2022
Nomor 1/I/2022

 

 

Dalam menghadapi bencana, pemetaan dan pemantauan lokasi adalah hal yang penting. Selain untuk memantau kondisi terkini, pemantauan ini ditujukan untuk memberikan informasi yang benar dengan bukti yang memadai. Inilah yang dilakukan oleh Adipandang Yudono, S.Si., MURP., PhD, dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.

Bersama timnya, ia menciptakan sebuah aplikasi pemantauan kondisi terkini gunung Semeru yang bisa di akses kapan saja dan dimana saja. Sebagai bentuk respon cepat terhadap bencana Gunung Semeru, “GIS untuk bencana semeru ini bisa membantu mengurangi buta informasi. Dengan pemetaan Global Postioning System, dapat menyediakan informasi berdasarkan lokasi”, terang Adipandang.

Geographic Information System, menurut Adipandang merupakan system dari hulu ke hilir tekait hasil-hasil lokasi dan keruangan. “Satu perangkat system yang terkait dengan objek geospasial. Banyak sekali kegunaannya, yang paling umum adalah penggunaan lokasi. Untuk di studi Perencanaan Wilayah Kota, digunakan untuk memetakan wilayah yang akan dimanfaatkan”, jelasnya.

Aplikasi GIS pada bencana Semeru akan mengumpulkan data dari pengguna. Data ini akan divalidasi oleh analis, untuk dapat disebar sebagai panduan bagi pengguna lainnya. Ia juga berkolaborasi oleh komunitas pilot dan pemetaan drone yang tergabung dalam komunitas Sky Volunteer untuk pengumpulan foto udara. “Foto udara ini akan divalidasi lagi kebenarannya oleh tim yang berada di darat”, imbuh pria berkacamata ini.

Laman s.ub.ac.id/gisresponsemeru ditujukan untuk pendataan secara real time dan singkat. “Pengisi cukup memberikan informasi dengan menambahkan foto dan keterangan tambahan sesuai lokasi lalu cukup di submit. Dengan proses sekitar 5 detik, sehingga akan memudahkan dan mempercepat tugas relawan di lapangan”, terangnya.

Penambahan fitur terbaru memungkinkan pengguna maupun pengunjung melakukan perbandingan lokasi sebelum dan sesudah erupsi terjadi. “Hasil pemotretan melalui drone selanjutnya di-overlay dengan kondisi sebelum erupsi” jelasnya.

Pilihan tampilan peta juga disediakan oleh Adipandang dan dua koleganya, Yosi Andika., SP dan MH. Nateq Nouri, S.P.W.K. Melalui aplikasi ini, pengguna juga bisa melakukan kajian pengukuran luas wilayah terdampak bencana, dan sangat membantu tim di lapangan untuk melakukan evakuasi.

Tidak hanya digunakan oleh relawan dari UB yang berada di lapangan, penggunaan platform GIS ini juga digunakan oleh berbagai komunitas dan Lembaga. “Setelah kita bekerja membuat platform tersebut, alhamdulillah banyak terpakai oleh berbagai komunitas dan relawan, baik itu BPBD, relawan local, swasta yang menjadikan platform ini sebagai panduan pergerakan evakuasi”, paparnya.

Dengan adanya platform ini, Adipandang berharap dapat membantu pergerakan relawan dengan tepat dan cepat. (VQ)

 

 

Contact Person:
Kotok Gurito, S.E.
Kepala Humas UB
0815-5551-110

Website       :   prasetya.ub.ac.id
Instagram    :   @univ.brawijaya
Twitter         :   @UB_Official
Facebook     :   @Universitas.Brawijaya.Official