Dosen Psikologi Berikan Materi Kesehatan Mental Tutor Teknologi Informasi

Dosen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) Ulifa Rahma, S.Psi., M.Psi. berikan materi tentang kesehatan mental bagi para tutor di bidang teknologi informasi untuk memahami kondisi psikologis siswa maupun guru, terutama di era digital yang penuh tantangan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting pada Sabtu (22/3/2025).

Ulifa menyampaikan bahwa proses belajar bukan sekadar transfer materi, tetapi juga melibatkan aspek emosional dan sosial yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

“Mengajar bukan hanya soal materi. Tutor harus peka terhadap kondisi psikologis siswa dan guru. Kita harus mampu membangun komunikasi efektif dan membentuk lingkungan belajar yang suportif agar siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar,” Ujar Ulifa

Tutor yang peka terhadap kondisi psikologis siswa dan guru akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Hal ini sejalan dengan teori Maslow, yang menekankan bahwa individu hanya dapat mencapai potensi optimalnya jika kebutuhan psikologisnya terpenuhi, termasuk rasa aman dan keterhubungan sosial.

“Setiap siswa itu unik. Tantangan terbesar tutor adalah bagaimana menyesuaikan cara mengajar dengan karakter masing-masing siswa, sekaligus tetap mempertahankan interaksi sosial yang sehat,” Tambah beliau

Ulifa diundang sebagai pemateri dalam kegiatan IEEE Goest to School. Kegiatan yang dihadiri Tutor Guru AI, Tutor Siswa IoT, Divisi Publikasi Ilmiah, Divisi Kurikulum, hingga relawan Respect.id. Kegiatan diadakan oleh IEEE Brawijaya yang berkolaborasi dengan Respect.id.

Ketua Pelaksana IEEE Goes to School 2025, menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat peserta.

“Pembekalan ini bukan hanya sekadar acara formalitas. Ini adalah investasi jangka panjang untuk para tutor yang akan menjadi ujung tombak perubahan di dunia pendidikan. Kami ingin memastikan, tutor-tutor kita tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga mampu menginspirasi siswa dan guru,” ungkap Kak Najwa.

Kegiatan ditutup dengan penuh haru dan semangat kolaborasi tinggi. Para tutor telah siap untuk turun ke lapangan, mengimplementasikan ilmu yang didapat, serta menjadi role model dalam penggunaan teknologi yang bijak, inklusif, dan humanis. (fer/Humas UB)