Dosen FKUB Rancang Program Juara Sehat untuk Cegah Stunting

dr. Rachmad Sarwo Bekti, M.Med.Ed

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) rancang program Juara Sehat untuk calon pemimpin bebas Stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini digelar di SDIT Insantama Malang, selama bulan Agustus hingga Oktober 2023.

Ketua Pelaksana dr. Rachmad Sarwo Bekti, M.Med.Ed menyampaikan, meski pandemi COVID-19 telah usai, banyak siswa rentan mengalami penyakit menular sehingga budaya mencuci tangan dengan sabun perlu terus diterapkan dengan baik. Peran orang tua siswa  juga perlu ditingkatkan terkait pola hidup bersih dan sehat serta mengatur pola makan. Dengan demikian diharapkan tumbuh kembang siswa optimal serta menurunkan penyakit infeksi agar produktivitas siswa dan individu lain di Sekolah tetap terjaga.

Seiring dengan dicanangkannya Program Sekolah Sehat oleh Pemerintah dengan fokus pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat, maka peningkatan literasi tentang pola hidup bersih dan sehat perlu ditingkatkan untuk mendukung upaya pencegahan stunting dengan melibatkan guru, siswa dan orang tua siswa.

“Pendekatan secara komprehensif ini diharapkan dapat memperluas kebermanfaatan program mengingat sinergi yang baik antara guru sebagai role model dan orang tua sebagai pendidik dan penanggungjawab utama bagi anaknya merupakan cermin keberhasilan pendidikan anak,” kata Rachmad Sarwo Bekti.

Beberapa program yang dijalankan dalam pengabdian masyarakat ini antara lain diskusi dan parenting dengan guru dan orang tua siswa untuk meningkatkan kewaspadaan akan masalah stunting dengan faktor yang mempengaruhinya secara langsung maupun tak langsung dengan pengaruh jangka panjangnya, dan skrining risiko stunting pada siswa dengan deteksi disbiosis atau ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna.

Dosen FKUB adakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDIT Insantama Malang

Sementara itu pemilihan Duta Siswa Sehat Juara dilakukan dengan penyusunan modul berisi gamifikasi ilmu dan aktivitas kepada siswa kelas 3 SD yang harus diisi selama tiga pekan dengan verifikasi dari orang tua. Dari modul tersebut kemudian akan dilakukan penilaian dan pemilihan Duta Siswa Sehat Juara. Diharapkan dengan pengisian modul selama bertahap dapat menjadi sarana transfer edukasi kesehatan dan memantik kesadaran orang tua dan guru tentang pentingnya mengatasi masalah stunting mulai dari lingkungan keluarga dengan dukungan sekolah.

Dalam menjalankan program, Rachmad Sarwo Bekti dibantu tim yang terdiri dari dr. Syahrul Chilmi, M.Biomed, PhD, SpPK(K), Wike Astrid Cahayani, S.Ked., M.Biomed, dr. Dearikha Karina Mayashinta, M.Biomed, dr. Dina Fauziah, serta beberapa mahasiswa.

Dosen FKUB Rancang Program Juara Sehat untuk Cegah Stunting

“Program ini dinilai berhasil jika pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar serta terbentuk kerjasama yang baik antara komunitas di Sekolah dengan Pengusul pengmas. Dan SDIT Insantama Malang dapat melanjutkan pelaksanaan program ini secara mandiri dan berkelanjutan,” pungkas Rachmad Sarwo Bekti.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDIT Insantama, Alimah S.Pd., menyambut baik dan memberi dukungan penuh untuk kegiatan pengmas ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk siswa dan untuk pihak Sekolah, terutama karena mengajarkan pola hidup bersih dan sehat secara menyenangkan melalui modul yang dibagikan. Pihak Sekolah bermaksud melanjutkan koordinasi  untuk membuat modul dengan karakteristik khas Insantama serta memperluas jangkauan program juara sehat ini untuk seluruh siswa di SDIT Insantama. [Irene]