
Menyadari bahwa konten atau isi pariwisata bisa dikreasi dari materi apa pun, Dosen Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB), Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel dan tim melakukan penelitian terhadap cerita mitos dan sejarah sebagai materi yang bisa digunakan sebagai daya tarik wisata.
“Setiap pengelola obyek wisata selalu berupaya dan berlomba-lomba untuk mengembangkan daya tarik wisatanya supaya diminati banyak orang. Tidak jarang dalam situasi demikian muncul ide-ide brilian untuk mengembangkan daya tarik sebuah wisata. Wisata Pemandian Wendit telah memiliki nama besar sebagai wisata air dengan sumber air yang sangat mengagumkan,” ungkap Dr. Hipo.
“Di samping air, Wisata Pemandian Wendit juga memiliki banyak kekayaan alam maupun budaya dan sejarah. Selama ini, kekayaan-kekayaan alam dan budaya itu dibiarkan begitu saja, tanpa ada sentuhan untuk memberi makna pada semua aspek tersebut. Ini hal yang sangat disayangkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan oleh Dr. Hipo bahwa dalam jangka waktu yang cukup lama, hasil eksplorasi terhadap cerita mitos dan sejarah tersebut dapat dijadikan materi untuk menambah daya tarik wisata kepada pengunjung.
“Hal itu bisa didesain sedemikian rupa supaya ada tambahan menu daya tarik wisata di kawasan Wisata Pemandian Wendit. Bentuk realisasinya bisa bermacam-macam. Cerita mitos dan sejarah dapat dijadikan materi menarik untuk diceritakan selama para pengunjung berjalan atau bergerak menuju obyek utama, yakni air yang sangat melimpah. Selain itu, dalam perjalanan menuju sumber air dibarengi dengan cerita-cerita mitos dan sejarah, para pengunjung dapat juga menikmati pemandangan monyet-monyet yang lucu itu,” pungkasnya. [DTS]