Dosen FIB UB Ciptakan Story Accessible bagi Pembelajar Tunanetra

Praktik penggunaan media pembelajaran sastra yang aksesibel bagi mahasiswa penyandang disabilitas netra
Praktik penggunaan media pembelajaran sastra yang aksesibel bagi mahasiswa penyandang disabilitas netra

Karya sastra merupakan salah satu sumber literasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Namun, tidak semua pembaca dapat menikmati karya sastra dengan optimal, salah satunya adalah pembaca dengan hambatan penglihatan atau tunanetra.

Bersama dengan SLB Lawang, melalui program Bantuan Dana Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu (Teknologi Asistif) untuk Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Perguruan Tinggi Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Ive Emaliana, M.Pd., Alies Poetri Lintangsari, S.S., M.Li., dan Irene Nany Kusumawardani, S.Hum., M.Li, tiga dosen Program Studi (PS) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) merancang media pembelajaran sastra yang aksesibel bagi mahasiswa penyandang disabilitas netra khususnya di PS Pendidikan Bahasa Inggris FIB UB.

Praktik membaca prototipe buku ‘Sumber Biru – The Fountain of Power’
Praktik membaca prototipe buku ‘Sumber Biru – The Fountain of Power’

Kegiatan ini mengembangkan multisensory story book yang accessible berdasarkan prinsip aksesibilitas dan universal design learning. Produk ini memiliki keunggulan dari segi tampilan, fungsi, dan isi. Dari segi tampilan, produk ini dilengkapi dengan narasi Braille yang diletakkan pada bagian kiri halaman sehingga mempermudah pembelajar tunanetra untuk mengakses buku tersebut. Dari segi fungsi, buku ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang mampu mengoptimalkan input sensory taktil dan juga audio yang dapat dimanfaatkan oleh pembelajar tunanetra.

Buku ini juga dikembangkan menggunakan metode kolase dengan materi yang merepresentasi informasi visual dengan menggunakan bahan-bahan pendukung seperti pasir, benang, kapas, kain, kayu, dan lain sebagainya. Tujuan penggunaan bahan tersebut adalah untuk mendukung sensory taktik mereka. Sementara itu, dari segi isi, produk ini berisi tentang cerita legenda Kota Malang dengan judul ‘Sumber Biru – The Fountain of Power’.

“Pemilihan judul tersebut dikarenakan cerita diangkat dari kisah legenda terbentuknya Sumber Biru di Kota Malang, Jawa Timur,” ujar Irene.

Tim Dosen FIB UB bersama SLB lawang dan Prototipe Buku 'Sumber Biru – The Fountain of Power'
Tim Dosen FIB UB bersama SLB lawang dan Prototipe Buku ‘Sumber Biru – The Fountain of Power’

Irene menambahkan bahwa kegiatan ini juga mengembangkan multisensory storytelling video yang inklusif berdasarkan prinsip aksesibilitas dan universal design learning khususnya untuk media pembelajaran pada mata kuliah bertema sastra.

Produk Multisensory Story Telling Video menggunakan metode yang mengadaptasi aliran imagisme. Aliran imagisme adalah aliran yang merangsang gambaran mental bagi pembaca. Metode ini memunculkan imaji-imaji yang tajam. Produk ini membantu pembelajar tunanetra mendapatkan gambaran yang rinci dan spesifik. Narasi lisan dalam media audio dirancang sangat rinci dan jelas sehingga memunculkan representasi visual yang sesuai. Pembelajar tunanetra dapat memahami isi cerita melalui gambaran kata-kata yang dideskripsikan secara rinci.

“Diharapkan prototipe ini dapat diterapkan pada bacaan-bacaan sastra lainnya untuk memfasilitasi kebutuhan literasi dalam lingkup inklusif dan umum,” jelas Irene. [DTS/Humas UB]