
Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains & Teknologi Universitas Brawiajaya (DIKST UB) mengadakan kegiatan Workshop Valuasi & Komersialisasi Kekayaan Intelektual bagi Inventor di Universitas Brawijaya pada Selasa (23/7/2024).
Kegiatan yang diselengarakan di Swissbelinn Hotel Malang dan diikuti oleh 82 orang inventor UB ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan inventor dalam pengambilan keputusan terkait investasi paten, juga untuk memfasilitasi proses permohonan paten dan hilirisasi produk yang dihasilkan di lingkungan universitas. Untuk itu, dalam workshop ini peserta diharuskan mencoba membuat draft paten untuk dikonsultasikan langsung dengan narasumber.
Hadir sebagai narasumber Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB, Prof. Dr. Erika Budiarti Laconi, MS. yang memberikan materi tentang Commercialization Strategy and Management of Higher Education Invention and Innovation. Serta Ketua Departemen Agribisnis FEM dan Ketua Tim Valuator Teknologi IPB, Dr. Ir. Burhanuddin, MM. yang memaparkan materi tentang Valuasi Teknologi.
“Kami di bidang riset dan inovasi terus berusaha untuk melakukan yang terbaik khususnya untuk bapak ibu (inventor), termasuk di dalamnya adalah penguatan ekosistem inovasi kita seiring dengan penguatan ekosistem riset dan inovasi secara keseluruhan. Kami juga akan berusaha lebih optimal lagi menjadikan produk Bapak Ibu layak untuk dimanfaatkan industri dan institusi yang terkait dengan hilirisasi produk Bapak Ibu,” terang Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB, Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., Ak., dalam sambutannya membuka pelaksanaan workshop.
Valuasi paten, sebagai proses penilaian nilai ekonomis dari hak paten, memegang peran krusial dalam membantu pemilik paten membuat keputusan strategis, seperti pengembangan bisnis, akses pendanaan, serta penyelesaian sengketa hukum. Sementara itu, komersialisasi paten memungkinkan inventor untuk memperoleh keuntungan finansial, meningkatkan pangsa pasar, dan mendorong inovasi yang berkelanjutan.
Sedangkan Direktur DIKST UB, Mohammad Iqbal, S.Sos., M.IB., DBA, dalam sambutannya menyampaiakan apresiasinya atas capaian output tentang kekayaan intelektual yang mana dapat berdampak pengembangan teknologi dan kekayaan intelektual yang dihasilkan UB dan juga pada iklim dunia inovasi dalam negeri.
“Kami menyampaikan apresiasi yang tidak terhingga kepada Bapak Ibu inventor yang sejauh ini telah mampu berkontribusi untuk mengangkat output capaian khususnya tentang kekayaan intelektual,” tutur Iqbal.
“Inventor UB diharapkan dapat memahami pentingnya memaksimalkan nilai aset kekayaan intelektual guna mendukung tujuan bisnis dan ekonomi secara lebih luas. Hal ini tidak hanya akan berdampak bagi pengembangan teknologi dan kekayaan intelektual yang dihasilkan Universitas Brawijaya saja, tetapi juga berdampak pada iklim dunia inovasi dalam negeri,” pungkasnya. (AAM/ronny/humasub).