Doktor Mengabdi UB Rencanakan Pengembangan Wisata di Kecopokan – Kabupaten Malang

Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Kecamatan Sumber Pucung – Kabupaten Malang merupakan wilayah yang mempunyai potensi besar di bidang peternakan, perikanan, dan pertanian. Pengembangan potensi tersebut dapat menciptakan alternatif usaha berbasis inovasi teknologi. Seperti sentra penggemukan sapi potong, peningkatan produksi ikan, dan produksi unggulan padi.

Disamping itu dari segi lokasi, Desa Senggreng memiliki aksesibilitas yang baik, mudah dijangkau terhubung dengan daerah lain, dan terdapat jalur transportasi jalan raya. Sehingga mempunya posisi lokasi strategis untuk pengembangan usaha.

Membaca situasi itu dosen Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam tim Doktor Mengabdi, merencanakan pengembangan wisata di Dusun Kecopokan. Diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Trinil Susilawati, M.S.,IPU.,ASEAN Eng (Fakultas Peternakan), tim terdiri dari Dr. Nanang Febrianto, S.Pt.,MP (Fakultas Peternakan), Dr. Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP (Fakultas Peternakan), Hefti Salis Yufidasari, S.Pi, M.P (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), dan Sri Sulasmiyati, S.Sos, M.A.P (Fakultas Ilmu Administrasi).

Kegiatan yang dilakukan adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bentuk pembinaan, pendampingan, dan pelatihan penanganan pascapanen ikan air tawar Serta penyampaian teknologi pengolahan ikan untuk meningkatkan daya simpan. Kegiatan itu diberikan kepada istri-istri peternak sapi potong kelompok ternak Widjikamulyan, yakni klaster sapi potong binaan Research Group Red Meat Producers Fapet UB dan Bank Indonesia cabang Malang.

Lokasi kelompok ini dekat dengan bendungan Sutami, sehingga yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan usaha bidang perikanan dan peternakan secara bersamaan.

Program ini telah dipresentasikan melalui monitoring dan evaluasi bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UB dan Dr. Sugiarto, Sabtu (9/10/2021).

Prof. Trinil berharap melalui pengembangan usaha ikan maka mampu menguatkan perekonomian keluarga peternak sapi potong dan menjadikan desa yang Tangguh dalam kesehatan, pendidikan dan perekonomian masyarakat.

“Keberlangsungan program pengembangan kawasan wisata ini, nantinya parawisatawan dapat membeli produk masakan ikan dalam kondisi segar maupun beku, dan berada di kawasan klaster sapi potong.” pungkasnya (TS/dta/Humas UB)