Tim Doktor Mengabdi UB bantu masyarakat di Pesisir Pantai Sampangan, Muncar, Banyuwangi kurangi sampah di pesisir pantai. Sampah diolah dengan alat pirolisis dan rekomendasi 3D Modelling di kawasan pesisir Pantai Sampangan.
Alat pirolisis merupakan teknik pembakaran sampah sekaligus penyulingan bahan tanpa adanya O2 dengan suhu tinggi dan gas yang dihasilkan berguna dan aman bagi lingkungan. Ini karena produk akhir yang dihasilkan berupa CO2 dan H2O.
Hasil produk akhir dari proses pirolisis ini bergantung terhadap jenis plastik yang dibakar. Salah satu percobaan yang dilakukan adalah pembakaran dilakukan selama 3 jam dengan penggunaan sampah plastik yang diambil di kawasan pesisir pantai sampangan sebesar 9 kg. Dihasilkan 1 L bahan bakar motor (solar) dan tar.
Tim Doktor Mengabdi UB ini diketuai Prof.Dr. Ani Mulyasuryani, MS bersama dosen pembimbing Eko Waluyo, S.Pi., M.Sc. Mereka bersama lima mahasiswanya berinisiatif membantu warga Desa Kedungrejo mengolah sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat secara mandiri. Tim DM ini memberikan set alat pirolisis kepada warga.
Kawasan pesisir pantai tersebut sejatinya memiliki pemandangan yang indah. Namun, sejak 20 tahun terakhir mulai berdiri industri perikanan disekitar wilayah pesisir pantai tersebut. Ini menimbulkan tumpukan sampah yang tinggi di pesisir pantai sampangan.
Ini diperparah perilaku warga sekitar yang menjadikan pesisir pantai sebagai tempat pembuangan sampah. Sampah-sampah yang menumpuk di pantai sampangan dapat menutup area pantai sepanjang kurang lebih 300 meter dengan lebar 8 sampai 15 meter.
Alat pirolisis dibuat di tempat pengelasan yang ada di Desa Parijatah Wetan Kecamatan Srono, Banyuwangi. Pembuatan alat pirolisis dilakukan selama 2 minggu dan dilakukan 2 kali percobaan alat sebelum di demonstrasikan kepada masyarakat di Balai Desa Kedungrejo pada tanggal 15 Juli 2022.{Tim/Siti Rahma]